Selasa, 29 Januari 2013

PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN MEMBENTUK KEPRIBADIAN



BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran nonnatif. Proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh lingkungan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapaihasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.

BAB II
ISI

A.    Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktifdapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
B.     Jenis Lingkungan Pendidikan
Mengacu pada pengertian lingkungan pendidikan seperti tertulis diatas, maka lingkungan pendidikan dapat dibedakan atau dikategorikan menjadi Smacam lingkungan yaitu (1) lingkungan pendidikan keluarga; (2) lingkungan pendidikan sekolah ; (3) lingkungan pendidikan masyarakat.[1]
1.      Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal,yang pertama dan utama dialami ofch anak serta lembaga pendidikan yangbersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat,melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang denganbaik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalamlingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagjan dikembangkan Babkan ada beberapa potensi yang telah berkembang dalam pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua yakni :
  1. Pendidikan  prenatal  (pendidikan  sebelum  lahir)  Merupakan pendidikan yang berlangsung selama anak bdum lahir atau masih dalam kandungan.
  2. Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir) Merupakan pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga dimulai dari manusia lahir hingga akhir hayatnya.Sama seperti pendidikan prenatal yang tujuan adalah menjamin manusia lahir ke dunia, pendidikan postnatal ditujukan sebagaijaminan agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia hidup serta mendapat keselamatan di akhirat.Bagaimana manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya di luar lingkungan keluarga sangat tergantung pada bagaimana proses pendidikan keluarga berlangsung.

2.      Lingkungan Pendidikan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiringdengan perkembangan peradaban manusia, sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dalam pendidikan anak.
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.
Seorang pengajar adalah merupakan figur dan tokoh yang menjadi panutan anak-anak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran tanpa memilah antara yang baik dengan yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah sosok yang disanjung, didengar dan ditiru,sehingga pengaruh guru sangat besar terhadap kepribadian dan pemikiran anak.

3.      Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini,telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dariasuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengandemikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalammasyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan),sikap dan minat, maupun pembentukan kesusflaan dan keagamaan
Lingkungan masyarakat, atau lingkungan pergaulan anak. Biasanya adalah teman-teman sebaya di lingkungan terdekat.
Selain jenis lingkungan di atas, pendidikan juga dipengaruhi oleh lingkungan yang berupa Media elektionik dan media oetak Kedua media ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan, tingkah laku dan kepribadiananak. Kalau orang tua tidak berhati-hati dan waspada terhadap kedua media ini, maka tidak jarang anak-anak akan tumbuh menjadi anak sebagaimana yang ia peroleh dari kedua media ini. Media elektronik dan cetak iniantara lain: radio dan televisi. internet, telepon, majalah dan cerpen anak,kqmik dan novel.

C.    Lingkungan Pendidikan dalam Al – Qur’an
1.      Surat Ali Imran ayat 110
  1. bunyi surat dan tafsir
öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_̍÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã ̍x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ  
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

{    كنتم    } “Adalah kamu”  hai umat Muhammad, dalam ilmu Allah swt.
{ خيرامة   } “sebaik-baik umat yang dilahirkan” Yang ditampilkan untuk manusia,                               تعمرون با لمعرف وتنهون عن المنكروتؤمنون بالله    } “menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang mungkar serta beriman kepada Allah”. {ولوامناهلالكتاب                           }“Sekiranya Ahli Kitab beriman” { لكان } “tentulah itu”   Yakni keimanan itu        { منهم } “ lebih baik bagi mereka” { خيرالهم }” Di antara mereka ada yang beriman” misalnya Abdullah bin Salam r.a. dan sahabat-sahabatnya { واكثرهمالفسقون } “tetapi kebanyakan mereka orang - orang yang fasik” kafir.[2]

  1. Analisis
Dalam surat Ali Imran ayat 110 dikatakan bahwa umat Muhammad adalah sebaik-baik umat Mereka melaksanakan amar ma'ruf Nahi Munkar yaitu menyuruh pada kebajikan dan mencegah kemungkaran / maksiat. Dalam kehidupan mereka saling mengingatkan dan saling menjaga.
Dalam bimbingan Rasulullah mereka hanya menyembah kepada Allah SWT.Dalam kaitannya dengan lingkungan pendidikan, Lingkungan yang berisi orang-orang yang beriman, saling mengingatkan, dan mau mendengatkan nasehat orang yang lebih paham adalah lingkungan pendidikan yang baik Lingkungan yang sedemikian itu akan mendukung tercapainya maksud yang dituju oleh pendidikan yaitu jaminan agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia hidup serta mendapat keselamatan di akhirat.
Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar r.a. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, Kamu semua adalah penggembala, dan kamu semua bertanggung jawab terhadap gembalanya, seorang imam adalah penggembala dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya, dan seorang bapak adalah penggembala bagi keluarganya dan bertanggung jawab terhadap gembalanya, dan seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan bertanggung jawab terhadap gembalanya, dan seorang pembantu adalah penggembala pada harta tuannya dan bertanggung jawab pada gembalanya, dan kamu semua penggembala dan bertanggung jawab pada gembalanya. (Hadits Muttafaq alaih)[3]
Anak-anak hari ini adalah generasi masa depan, dan negara yang tidak memiliki generasi adalah negara yang tidak mempunyai masa depan. Anak-anak tersebut tidak akan mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan baik, dan jiwa mereka diasah dengan semua hal-hal yang baik dan bermanfaat.
Oleh karena itu, yang paling penting bagi seorang anak adalah pengembangan dan pembentukan kepribadiannya semenjak pertumbuhan pertamanya. Berlandaskan teori disebutkan bahwa kepribadian seorang anak dapat dibentuk dan dipengaruhi oleh berbagai metode dan fasilitas pendidikan yang diterapkan oleh sang pendidik yang berusaha secara sungguh-sungguh dan ikhlas dalam mendidik dan mengembangkan kepribadian seorang anak.

2.      Surat Huud ayat 100-101
a.      bunyi surat dan tafsir
y7Ï9ºsŒ ô`ÏB Ïä!$t6/Rr& 3tà)ø9$# ¼çmÁà)tR šøn=tã ( $pk÷]ÏB ÒOͬ!$s% ÓÅÁymur ÇÊÉÉÈ   $tBur öNßg»oYôJn=sß `Å3»s9ur (#þqßJn=sß öNåk|¦àÿRr& ( !$yJsù ôMuZøîr& öNåk÷]tã ãNåkçJygÏ9#uä ÓÉL©9$# tbqããôtƒ `ÏB Èbrߊ «!$# `ÏB &äóÓx« $£J©9 uä!%y` âöDr& y7În/u ( $tBur öNèdrߊ#y uŽöxî 5=ŠÎ7÷Gs? ÇÊÉÊÈ  
100. Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
101. Dan Kami tidaklah Menganiaya mereka tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri, karena itu Tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.
Ketika Allah swt telah menyebutkan kabar para Nabi dan apa yang dihadapi mreka bersama ummatnya dan bagaimana Allah membinasakan orang-orang   kafir   dan   menyelamatkan   orang-orangmukmin,   Allah   swt berfirman:
{ ذلكابناءالقرى } ”Itu adalah sebagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan)” maksudnya, kabar tentang mereka {نقصه عليك منهاقائم} ”yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih  kedapatanbekas-bekasnya  “maksudnya, masih ada”   {  وحثيد  }   dan  ada (pula) yang telah musnah maksudnya telah hancur.
{ وماظلمنهم } “ Dan Kami tidaklah menganiaya mereka “,
maksudnya jika Kami membinasakan mereka                             
{ لكن ظلموانفسهم }  “tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri,” Dengan kedustaan dan kafiran mereka terhadap utusan-utusan Kami. { اغنت عنهمءلهتهم فما } “karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan- sembahan mereka” berhala-berhala merekayang meieka beribadah dan beRdoa kepadanya
{ مندونالله من شيئ }  “ sesuatu pun selain Allah” berhala-berhala itu tidak berguna dan tidak dapat menyelamatkan mereka ketika mereka dibinasakan.
{ ومازادهم غيرتتبيب } Dan sembahan-sembahan itu tidaklahmenambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka. Mujahid Qatadah dan yang lain berkata: “Maksudnya kecuali kerugian, itulah sebab kebinasaan dan kehancuran meieka yattu katena meiekamengikuti illah-illah (sembahan-sembahan) itu. maka dari itu merekarugi di dunia maupun akhirat.[4]

b.      Analisis
Dalam surat Huud ayat 100-101 di atas Allah menceritakantentang kisah-kisah umat terdahulu. Allah memperingatkan tentangpelajaran yang terdapat dalam kisah tersebut dengan Firman-Nya:
منهاقائموحثيد            
 “Di antara negeri-negeri itu ada yang kedapatan bekas-bekasnya, “ ada pula yang telah musnah.
Orang yang mendengar dan membaca kisah tersebut, akan lunak hati dan tunduk jiwanya.[5] Keterkaitan surat Hud ayat 100-101 denganlingkungan pendidikan adalah makna yang tersirat di dalamnya yaitu kisah tentang umat yang tidak beriman dan menyembah Tuhan selainAllah SWT. Mereka menuruti hawa nafsu dan tidak mau mengikuti nasehat dari utusan-utusan Allah yang telah dikirim kepada mereka.Mereka akhirnya binasa. Maka lingkungan yang berisi orang-orangyang tidak beriman, suka menuruti hawa nafsu, dan individualis adalah lingkungan pendidikan yang buruk karena tidak akan bisa menjamin keselamatan di dunia dan di akhirat bahkan hanya menimbulkan kerusakan dan kebinasaan.

BAB III
PENTUTUP

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan. Lingkunganpendidikan ada yang baik ada pula yang buruk. Lingkungan yang baik memberipengaruh positif pada proses pendidikan dan lingkungan yang buruk berdampak negatif bagi pendidikan.Ungkungan pendidikan yang baik adalah lingkungan yang berisi orang-orang yang beriman dan selalu beramar ma'ruf nahi munkar.
Lingkungan pendidikan yang buruk adalah lingkungan yang berisi orang-orang yang, kafir, fasik, dan individualis.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Juwariyah.     2010. Dasar-dasar     Pendidikan     Anak     dalam     Al-Qur'an,Yogyakarta: Teras.2.

2.      Dani Hidayat,terjemah tafsirjalalain,free ware, 20103.

3.      Terjemah Kumpulan Hadist - Hadist Bukhori Muslim

4.      Bakar,   Bahrun   Abu.   2000,Terjemah   Tafsir   Ibnu   Katsir   Surat Huud, Bandung: Sinar Algesindo4.

5.      Tafsir Al-Maraghi 12




[1] Juwariyah, 2010, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an, Yogyakarta : Teras. Hal 77-82
[2] Dani Hidayat, terjemahan tafsir jalalain, free ware, 2010
[3] Terjemahan Kumpulan Hadits-Hadits Bukhori Muslim
[4] Bakar,   Bahrun   Abu.   2000,Terjemah   Tafsir   Ibnu   Katsir   Surat Huud, Bandung: Sinar Algesindo4.
[5] Tafsir Al-Maraghi 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar