ARTI MUHAMMAD BAGI DUNIA
BAB I
Pendahuluan
Semua orang akan setuju bahwa pribadi Muhammad SAW disamping Al-Qur’an adalah fokus dan pusat kehidupan Muslim. Ahli Fenomenologi Agama dan ahli psikologi akan menemukan bahwa Islam memberikan keteladanan yang sangat menarik tentang ketaatan yang disertai dengan rasa cinta dan kerinduan kepada Nabi SAW. Nabi adalah tokoh yang akan tetap sebagai teladan yang baik pada surat Al-Ahzab (33:21). Adam adalah bapak semua manusia dan makhluk pertama yang diciptakan dari kalangan manusia. Dia adalah Nabi Allah yang pertama. Hikmah Allah telah menginginkan untuk menjadikan seorang khalipah dimuka bumi ini dan senantiasa menyediakan semua sumberdaya dan potensinya untuk khalipah dimuka bumi ini. Makhluk tersebut adalah Adam As, yang Allah ciptakan dari tanah dan ditiupkan padanya sebagian ruh- Nya. Allah ajarkan padanya semua nama-nama, lalu Allah perintahkan para malaikat untuk bersujud kepada-Nya.Allah kemudian mengusir iblis tatkala dia menolak untuk bersujud kepada Adam As,sesuai firman Allah pada (Q.S. Al-Baqoroh : 30) Umat Islam adalah kelompok yang diikat oleh kaidah Islam sepanjang sejarah. Maka siapapun yang mengikuti Nabi mereka sejak zaman Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad SAW atau siapa saja yang akan senantiasa berjalan diatas hidayah dan petunjuk-Nya hingga hari kiamat dan beriman dengan Tuhannya, maka mereka adalah Umat Islam.(Ahmad Al-Usairy : 17). Ikatan primodial mereka adlah Akidah,bukan bahasa ataupun historis, bukan pula ikatan geografis atau asal usul dan yang lainya. Pada hakekatnya Sirah Nabawiyah merupakn gambaran Risalah (misi) yang dibawa oleh Rasulullah kepada umat manusia, untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, dari ibadah kepada hamba menuju Ibadah kepada Allah. Gambaran Risalah yang amat menawan dan sempurna ini tidak mungkin dapat dihadirkan kecuali setelah melakukan komparasi antara latar belakang risalah ini (risalah nabawiyah) dan implikasi-implikasinya. Berangkat dari sinilah kami merasa perlu mengemukakan sesuatu pasal yang berbicara seputar kaum – kaum Arab dan perkembanganya sebelum Islam,serta tentang situasi dan kondisi saat Nabi Muhammad SAW diutus. Kata “Arab”menggambarkan perihal padang pasir (sahara) tanah gundul dan gersang yang tiada air dan tanaman didalamnya. Sejak periode-periode terdahulu, lafad Arab ini ditujukan kepada Jazirah Arab,sebagai mana ia juga ditujukan kepada suatu kaum yang menempati tanah tersebut, lalu mereka menjadikannya sebagai tanah air mereka. Letak jazirah Arab berbatasan dengan laut merah dan semenanjung gurun Sinai,dari arah timur berbatasan dengan teluk Arab dan baguan besar dari negeri Iraq bagian selatan ,dari arah selatan berbatasan dengan laut Arab yang merupakan perpanjangan dari laut Hindia dan dari arah utara berbatasan dengan wilayah Syam dan sebagian dari Iraq,terlepas dari adanya perbedaan dalam penentuan batas ini. Luasnya diperkirakan antara 1.000.000 mil persegi hingga 1.3000.000 mil persegi jazirah Arab mempunyai peran yang sangat menentukan karena letak alami dan geografisnya.Sedangkan dilihat dari kondisi internalnya, jazirah Arab hanya dikelilingi padang sahara dan gurun pasir dari seluruh sisinya. Karena kondisi seperti inilah, jazirah Arab menjadi benteng yang kokoh yang seakan tidak memperkenankan kekuatan Asing untuk menjajah, mencengkramkan pengaruh serta wibawa mereka. Oleh karena itu kita bisa melihat penduduk jazirah Arab itu hidup bebas dalam urusan sejak zaman dahulu. Para sejarahwan membagi kaum-kaum Arab berdasarkan garis keturunan asal mereka menjadi tiga bagian (syaikh shafiyyurrahman A-Mubarakfury : 2) 1. Arab Ba’idah : yaitu kaum Arab kuno yang sudah punah dan tidak mungkin melacak rincian yang cukup tentang sejarah mereka,seperti : At-Tasamud dll. 2. Arab Aribah : kaum Arab yang berasal dari garis keturunan Yas-rib dan Yasjub bin Qohtjhan atau Arab Qohthaniyah. 3. Arab Musta’ribah : yaitu kaum Arab yang berasal dari keturunan garis Ismail,yang disebut dengan Arab Adhaniyah. Mayoritas Bangsa Arab masih mengikuti dakwah Nabi Ismail As ketika beliau mengajak mereka untuk menganut agama yang dibawa Ayahnya Ibrahim As mereka menyembah Allah dan menauhidkan-Nya . Dari ajaran syiriknya yang masih ada,terdapat berhala yang paling tua yaitu : manat, kemudian mereka menjadikan berhala lata di Thaif dan uzza di Madinah dan terkenalah yang pada akhirnya mereka disebut pada jaman jahiliyah, sekalipun ajaran Nabi Ibrahim As masih tersisa pada mereka dan belum ditinggalkan mereka semuanya seperti pengagungan pada ka’bah Thawaf, Haji dan lainya Pribadi Nabi Muhammad SAW 1. Kelahiran Muhammad Dikala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupnya lahirlah kedunia dari keluarga yang sederhana dikota Mekkah, bayi itu yatim bapaknya yang bernama Abdullah meninggal kurang lebih 7 bulan sebelum bayi lahir. Sayyidul Mursalin, Rasulullah SAW dilahirkan ditengah kabilah besar, Bani Hasyim di kota Mekkah. Ibnu Sa’ad meriwayatkan bahwa Ibunda Rasulullah SAW pernah menceritakan “ketika aku melahirkannya dari farajku keluarlah cahaya yang karenanya istana-istana Negeri Syam tersinari. Sumber lainnya menyebutkan telah terjadi Irhashat ( tanda-tanda awal menunjukan akan diutusnya Nabi) ketika kelahiran beliau diantaranya : jatuhnya 14 beranda Istana Kekaisaran Persia,padamnya api yang biasa disembah oleh kaum Majusi,dan robohnya gereja-gereja disekitar danau sawah setelah airnya menyusut (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury : 64). Sesudah berusia 5 tahun,Nabi Muhammad SAW ditinggal oleh ibunya Siti Aminah, kemudian diusia 15 tahun Nabi Muhammad sudah mulai bekerja keras dengan mengikuti pamanya ikut berdagang, disaat itulah beliau beliau bertemu dengan seorang pendeta bernama Bahira, pendeta itu melihat adanya tanda-tanda kenabian pada dirinya. Dan pada saat berdagang dan pergaulan itulah beliau terkenal gelar Al-Amiin. Di usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW dipercaya oleh pengusaha besar Siti Khodijah untuk berdagang dan sangat dipercaya, sehingga Siti Khodijah menyampaikan lamaranya kepada Nabi Muahammad SAW dan beliaupun meminta kepada Pamanya,akhirnya disetujui dan menikahlah mereka diusia Nabi SAW 25 tahun dan Siti Khadijah 40 tahun. 2. Muhammad Menjadi Rasul Muhammad memulai misi dengan tenang,dengan berbicara tentang wahyunya kepada sekelompok kecil sahabat dan anggota keluarga yang menjadi pengikut-pengikut paling bersemangat dalam bersahabat. Mereka yakin beliau adalah Nabi bangsa Arab yang sejak lama dinantikan itu, tetapi Muhammad menyadari bahwa sebagian besar suku Qurais akan mendapati hal ini nyaris mustahil untuk diterima ( Karen Amstrong ). Muhammad Bin Abdullah adalah pembawa risalah, membangun umat dan pendiri kedaulatan Negara. Dia menyampaikan risalahnya di kota Mekkah pada tahun 610 Masehi. Hingga hari ini, risalahnya telah diikuti oleh sepertujuh penduduk dunia, terdiri atas beberapa ras. Bahkan, suatu pemerintahan kecil yang dia dirikan di kota Madinah, yang pengaruhnya kemudian menyebar keseluruh pelosok jazirah Arabia sebelum dia meninggal dunia hingga satu abad setelah ini menjadi sebuah imperium besar pada abad pertengahan (Muhammad Iqbal : 1) Dibawah naungan Kenabian dan Kerasulan, taktala beliau sudah mendekati usia 40 tahun dan perenungannya terdahulu telah memperluas jurang pemikiran antara diri beliau dan kaumnya, beliau suka mengasingkan diri, karenanya beliau biasa membawa roti yang terbuat dari gandum dan bekal air menuju Gua Hiro, yang terletak di Jabal Nur, gua yang sejuk, panjangnya 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta. (Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarafury : 81) Pilihan mengasingkan diri (uzlah) yang diambil oleh beliau ini merupakan bagian dari tadbir (skenario) allah terhadapnya, juga agar terputusnya kontak dengan kesibukan – kesibukan duniawi, goncangan kehidupan dan ambisi-ambisi kecil manusia yang mengusik kehidupan menjadi urusan besaryang sudah menantinya sehingga siap mengemban amanah yang agung, merubah wajah bumi dan meluruskan garis sejarah. BAB II ARTI MUHAMMAD BAGI DUNIA 1. Moral Romawi yang hebat dan terkenal dengan adanya system kerajaan, nyatanya hanyalah sebuah penindasan yang paling ganas terhadap rakyatnya sendiri. Sistem perpajakannya yang dzalim menjadikan seluruh rakyatnya tidak mampu membayar pajak, meski bekerja keras sepanjang tahun. Parsia pun adalah pusat kemaksiatan dan kedurhakaan tiada tara dimuka bumi ini. Kemusyrikan majui bersanding rapat dengan kesombongan dan kemaksiatan yang berpusat di Istana Kisra P{arsia sendiri. Lalu bangsa arab pun apa kurangnnya. Disana tiada siapa lagi yang dapat mengenal definisi kebenaran, sebab kosakata itu telah ribuan tahun lamanya tertimbun debu sejarah. Sesungguhnya walaupun muhammad saw. Sebagai manusia, sebagai rasul dan Nabi yang bertubuh manusia dikatakan “Arrodul Basyaryyah”, berwatak sebagai manusia akan tetapi kadarnya pada sisi Allah lain dari pada manusia biasa: Sebagai hadist Qudsi : Artinya: “Kalau tidak karena-Mu ya Muhammad, aku tidak akan menciptakan semua dilangit” Artinya: “Kalau tidak karena anda Muhammad, aku tidak akan jadikan dunia dan segala isisnya ” (Musanif Effendi : 174) Nabi Muhammd saw. Merubah dunia, bukan oleh BOM, Nuklir, Pesawat tempur, bukan oleh pedang atau Perang ! Akan tetapi oleh akhlaknya, sebagaimana ungkapan pribadinya, melalui hadits yang sanagt masyhur : Artinya : “sesunguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Akhlak” Sebagai penguat atas dirinya sebagai suri tauladan yang baik,baik oleh siapa, dimana dan kapan saja,adalah Firman Allah Swt (Q.S. Al-Ahzab : 21) Artinya : “sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulallah itu suri tauladan yang baik bagi kamu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah “ (Dep. Agama RI : 667) Diperkuat lagi dengan firman Allah Swt. (Q.S. Al-Qalam : 4) Artinya: “dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” Modal yang ada di diri Rasulallah hanya meliputi empat sifat, dalam mengemban amanah, apakah rasul sebagai pemimpin, Jenderal Perang, Mufti, Mubaligh dan posisi lainnya. 1. Sifat Shiddiq : Benar 2. Sifat Amanah : Dipercaya 3. Tabligh : Menyampaikan 4. Fathonah : Cerdas Terkadang kita kaji,bagaimana pada jaman sekarang cara untuk menjadi pemimpin sangatlah sulit,dengan berbagai cara dan adat kebiasaan seperti pencalonan : Caleg,Kepala Desa dan lain-lain,tidak akan terjadi kontra politik,pendanaan yang membengkak, kalau kita mengacu kepada suri tauladan Rasul. Beliau tidk pernah dendam dengan musuh-musuh walau beliau telah disakiti,diusir dan diperangi,ini semua menunjukan kepada kita betapa agung dan mulianya,itu pulalah itu yang kita patut jadikan contoh,kita jadikanya idealisasi untuk diri kita,untuk keluarga kita.untuk masyarakat kita,karena kita sadar betul bahwa Muhammad adalah makhluk yang paling sempurna. Itu pulalah yang membedakan kenapa Allah memilih beliau serta memerintahkan kepada kita supaya mengikuti dan mengamalkan ajaranya.sesuai dengan Firman Allah Surat : (Al-‘Araaf ayat 157). 2.Kejeniusan Nabi Muhammad SAW Dalam Dakwah Pada saat itu kondisi Dunia sangatlah menunggu kedatangan sebuah risalah,demikian pulu kondisi dan kepribadian Muhammad SAW sangat cocok untuk dicalonkan sebagai pembawa risalah tersebut.Meski pada saat itu kondisi dunia dan kondisi Muhammad mempunyai sinkronisasi dengan keberadaan situasi dan kondisi pada lingkungan kehidupannya,namun hal tersebut merupakan sesuatu yang amat luar biasa dan Mukjizat yang melebihi mukjizat-mukjizat lainnya.Hal-hal yang dimiliki Muhammad dari sipat-sipatnya yang menunjang keberhasilannya dan kesuksesanya dalam menyampaikan risalah beliau memiliki : a. Kefasihan : memiliki kepasihan dalam berbahasa,kemampuan untuk mengambil hati atau mendapatkan kepercayaan,dari percakapannya dan cara berbicaranya yang memiliki ciri ke Araban walau beliau keturunan dari bani Quraisy dan disusui oleh Bani Sa’ad, tapi beliau memiliki lidah yang pasih dari Arab-arab lainya, sehingga suaranya disukai orang atau susunan perkataannya menjadi indah,beliau berbicara tidak pernah bertele-tele dan Dia mengucapkan hanya sesuatu yang pantas untuk didengar orang. b. Kewibawaan dan Kepercayaan : Disamping kepasihannya,beliau juga mamiliki kewibawaan dan kehalusan budi sehingga dapat menyenangkan orang yang melihatnya danmenarik hati orang yang bergaul denganya. Sipat ini diakui oleh semua orang baik lawan maupun kawan.Bahkan belum pernah terdengar ada seseorang dialam semesta ini mempunyai sifa-sifat seperti yang dimiliki oleh Nabi SAW dan diakui oleh semua orang baik yang kuat maupun lemah.Seperti gol lemh tersebut adalah golongan kaum dhu’afa (lemah),sedang orng yang memilikiposisi dan kedudukan yang terpandan didalam masyarakatnya seperti : Abu Bakar, Umar, Ustman, Khalid dan Abu Ubaidah. c. Keyakinan dan Semangat : Ketika Nabi SAW masih remaja, Beliau meyakini akan kerusakan zaman pada saat itu dan kesesatan berhala.Disamping itu,ada sekelompok orang yang baik hatinya dan menjauhkan diri dari dosa,akan tetapi kadarnya lebih rendah daripada Nabi Muhammad. Mereka memiliki keyakinan yang sama dengan apa yang diyakini Nabi akan kerusakan zaman dan keseatan berhala. Begitupula, mereka perlu untuk menyembah kepada selain berhala dan membutuhkan adanya norma-norma baru yang berbeda dengan norma-norma pada saat itu. Apabila Nabi dapat meyakinkan mereka,maka pada dasarnya usahanya itu sesuai dengan apa yang digariskan oleh nenek moyangnya. d. Keberhasilan Dakwah Nabi : Dalam dakwah ini ada kata-kata Terror dan ancaman pedang pada Nabi dan golonganya? ketika memerangi kaum musrikin,Nabi tidak memerangi nya sendirian tetapi bersama-sama dengan ratusan bahkan ribuan pasukan. Mereka yang telah masuk “Agama baru” ini menjadikan sasaran pedang orang-orang musrikin,tanpa ad seorang pun dari mereka berusaha membalasnya. Mereka mendapatkan kesulitan dan kesengsaraan padahal mereka tidak pernah menyengsarakan orang lain. Oleh karena itu, mereka berusaha melarikan diri untuk menyelamatkan jiwa dan anak-anaknya dari tindak e. kesewenang-wenangan kaum musrikin padahal mereka tidak pernah mengusir orang lain dari rumahnya. 3.Kejeniusan Muhammad Dalam Strategi Militer Perang untuk mempertahankan diri Nabi Muhammad SAW berusaha untuk menjauhi permusuhan, akan tetapi beliau juga memiliki keahlian dalam berperang yang tidak dimiliki oleh musuh-musuhnya. Ketidakmaunya untuk menyerang atau menyerbu lebih dulu bukan disebabkan karena Beliau tidak mampu atau takut kepada hal-hal yang belum diketahui dan dikuasainya, akan tetapi disebabkan karena Beliau menganggap bahwa perang adalah sesuatu yang sangat dibenci dan hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat. Dengan demikian, perang boleh dilakukan jika tidak dapat dihindari lagi,tetapi jika cara yang lain berhasil dilakukan maka perang tersebut harus dijauhkan. Panglima yang Cakap Beliau seorang panglima yang cakap,beliau melakukan perang ketika perang sudah tidak dapat dielakn lagi karena adanya maslahat yang harus dipenuhi.Strateginya Beliau memilih waktu yang tepat, mengatur pergerakan tentaranya, dan menggambarkan strategi perangnya sesuai dengan kesepakatan, perhitungan dan musyawarah. Pengambilan keputusan dengan musyawarah merupakan isyarat kecakapan seorang pemimpin yang dikaitkan dengan penemuan yang dilakukanya. Sebab, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memanpaatkan pengalaman para pakar dan memanpaatkan keberanian orang yang berani. Musyawarah juga dapat mengerahkan kekuatan yang ada baik kekuatan pikiran, hati maupn pisik. Seperti pada perang Badar adalah experimen pertama Nabi mengatur sebuah peprangan besar. Dlam perang tersebut Nabi tidak mengabaikan nasehat Hubbab bin Mundzir ketika menyarankan Beliau untuk pindah dari tempat berhentinya sehingga dapat memperoleh pengetahuan yang tidak dimiliki oleh para pemimpin perang lainnya setelah melakukan beberapa kali percobaan. 4. Bangsa Arab secara Internal ditinjau dari segi aspek ideologi sosio Politik dan Budaya pada masa sebelum sistem penerintahan Nabi Muhammad SAW. A. Bangsa Arab memiliki ideologi Hubbalisme,dengan dasar ketuhanan ganda/polytheisme,dijadikan ikatan pemersatu dan sebagai sumber nilai serta hukum tertinggi B. Bangsa Arab dan kontitusi birokrasi dan politik pemerintahanya Dari kedua uraian tersebut memiliki beberapa aspek dan uraian sebagai berikut : a) Aspek kebudayaan yang meliputi : Dekadensi moral(judi,khamr),dukun dan paranormal. b) Aspek politik : Diktator,pecah belah,dan bunuh pemuda c) Aspek Kontitusi : Adat leluhur. d) Aspek prosedur pembuat undang-undang (Trias politika): Pembuat Undang-Undang (legislatif), Pelaksana Undang–Undang (Ekseutif, Pelaksana Pemerintahan. e) Aspek pemegang Kekuasaan: pada masa: Qusai, Abu Dzar, Hasyim, Muthalib Al-Faiz, Abdul Muthalib, dan Abu Thalib. f) Aspek badan dan lembaga tinggi negara Mekkah : - Hijaba/Depag tugas : Kesatuan/Keseragaman Agama, Oleh : Abdullah Ad-Dar dan Utsman bin Tolha. - Sahaya/Dephub dan KLH tugas : Mengawasi Mata Air Oleh : Keluarga Hasyim,yakni Abbas bin Abdul Muthalib. - As-Sifaroh/Deplu :Mengatur Kerukunan Antar Kabilah Oleh : Umar bin Khatab. - Diyat/Depkeh : Menyelesaikan perdata dan pidana Oleh : Tho’im Ibnu Murro. - Liwa/Hankam : Mengatur Militer Oleh : Utbah bin Robi’ah dari keluarga Umayyah,sopyan bin Harb dari keluarga Abu Sopyan.dan masih banyak aspek yang lainya. 3. Pendapat Para Tokoh Dunia (Karen Amstrong, Jallaludin Rahmat : 1) 1. Karen Amstrong (Pengarang Buku Keagamaan se-dunia): Menggambarkan Muhammad sebagai mistikus yang bersua dengan tuhan di puncak gunung sekaligus seorang reformer politic dan social yang piawai. Dan Muhammad dapat berjaya berkat sikap welas asih, kebijaksanaan, dan penyerahan diri yang mutlak kepada tuhan. Mengajak orang barat memahami Muhammad tanpa prasangka dan kebencian, dia sosok paradigmatic yang datang untuk dunia. 2. Mahatma Gandhi: Saya takjub manusia seperti apakah yang hingga hari ini menawan hati jutaan manusia, saya menjadi lebih dari pada sekedar yakin bahwa bukan pedang yang membuat umat islam berjaya. Kebersahajaan, pelenpan ego sang nabi, tekad kuat untuk memenuhi semua janjinya, pelayanannya yang amat mendalam kepada para sahabat dan pengikutnya, keberaniannya yang tidak mengenal rasa takut, keyakinan penuhnya kepada tuhan dan kepada misinya. Semua ini hanya dan bukan karena pedang yang menyebabkan umat muslim berjaya. 3. George Benhard Shaw (Nobelis sastra 1952) Saya telah mempelajari sosok muhammad, seorang manusia yang luar biasa dan menurut saya sangat jauh dari sosok anti kritus, dia harus disebut sebagai penyelamat umat manusia, saya percaya jika manusia seperti dia diserahi kendali kepemimipinan modern, dia akan berhasil memecahkan problem-problemnya sehingga dunia akan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. 4. Martin Forward (Profesor religius study di Aurora University) Ketika saya mendengar teman-teman muslim mengungkapkan harapan bagi terwujudnya dunia yang lebih baik, tempat nama tuhan di ucapkan sebagai rahmat. Ketika teman-teman muslim berperilaku terpuji, kudus dan menghargai kehidupan, dan ketika bersaksi bahwa mereka bisa melakukan semua itu berkat kehidupan dan pesakitan Rasulallah, maka sayapun bersaksi bahwa Muhammad adalah rahmat bagi umat manusia. 5. Michael H. Hart (Te 100 a ranking of teh most influental persons in histoiry) Keputusan saya memilih Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia mungkin mengagetkan sebagian lainnya akan mempertanyakannya. Namun dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang mencapai kesuksesan puncak dan sekaligus sekuler. 6. William Montgomery Watt ( Prop. Bahasa Arab & Studi Islam di Universitas Edinburgh ) Semakin kita merenungkan sejarah Muhammad dan masa awal Islam, semakin kita terkagum-kagum akan cakupan kesuksesannya. Andai ia tak memiliki bakat, sebagai pengamat, negarawan dan administrator, dan dibalik semua ini keyakinan kepada tuhan, bahwa dia diutus oleh Tuhan, sebuah babak penting bagi umat manusia tidak akan pernah tertulis tulus. 7. Alphonse de lamartine ( Sastrawan & cendikiawan Prancis abad ke 19 ) Filosop, Nabi, Pembuat Hukum, Pejuang, Penakluk pikiran, Pemulih dogma-dogma rasional dan peribadahan tanpa patung dan gambar,pendiri 20 kerajaan dunia dan 1 kerajaan spiritual, itulah Muhammad berdasarkan standar untuk mengukur keagungan seseorang. III. PENUTUP Dari uraian diatas dapat ditarik benang merahnya tentang arti Muhammad saw. Bahkan penulis memuat bagaimana suri tauladan jikalau saja tintanya menggunakan air laut. 1. Nabi Muhammad saw menjadi nabi terakhir adalah sebuah kesempurnaan moral yang utama. 2. Kesuksesan Nabi Muhammad Saw. Dan segala konkritnya dengan potensi diri bernuansa pada sifat Shidiq, Amanah, Tabligh dan fathanah. 3. Pribadi rasul saw yang multi dimensi menyebabkan dia berhasil di bidang semua sektor. 4. Arti muhammad bagi dunia memberikan kontribusi adalah sebagai rahmatan Lil Alamin, perdamaian dunia, ketenangan hidup, kesejahteraan hidup, keseimbangan hidup, berlomba ilmu fiddunya Hasanal Wa Fil akhirat Hasanah. 5. Nabi Muhammad SAW lahir sebagai perubahan kebiasaan bangsa arab dari segi moral dan suri tauladan serta sistem pemerintahan yang baik. 6. Keistimewaan pribadi Nabi Muhammad SAW berdampak pada keistimewaan pada umatnya,umat terakhir,tapi dihisab pertama, Rasulullah manusia yang pertama dibangkitkan dan beliau sendiri yang diberi hak istimewa oleh Allah adalah “ Syafaatul Udma”. 7. Keunggulan Kepribadian Nabi Muhammad SAW : Sebagai Intelektual dan kesempurnaan Akalnya,Kelembutan dalam setiap Ungkapanya, Kesungguhan dan keberaniannya, Kesederhanaan dalam kehidupan dunia, Menjaga kesucian dan kehormatan dirinya, kecakapan dan keindahan Fisiknya,Siasat Nabi yang tepat, Keteladannya dalam kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Imam Al-Hafidz Ahmad bin Muhammad Al-Qasthalani, Benarkah Nabi Muhammad dan Umatnya lebih Istimewa, Jakarta: Qultum Media, 2006. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Atlas 2004. Karem Amstrong, Jalaludin Rahmat, Muhammad Prophet For Our Time, Bandung : Mizan, 2007. Michael H. Hart,100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa, Kharisma Publising Group, Batam Center, 2005. Muhammad Iqbal Tokoh Islam terhebat dalam sejarah, Bandung: Cipta Media Bina Nusa, 2004. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Muubarafury, Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhamad Dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir Jakarta: Darul Haq, 2007. W. Montgomery Watt, Muhammad Sang Negarawan, Jakarta: Diglosia, 2005. Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak Nabi Adam Hingga Abad XX, Akbar Media Eka Bersama, Jakarta, 2003 Zaid Husen Al-Hamid, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Pustaka Aamanai, Jakarta, 1995. Abbas Mahmud Al Aqqad, Kejeniusan Rasulullah SAW, Pustaka Azzam, Jaksel, 2001. Muhammad Hasan Maksum, Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW Dari A sampai Z, Qultum Media, Jakarta, 2004.
BAB I
Pendahuluan
Semua orang akan setuju bahwa pribadi Muhammad SAW disamping Al-Qur’an adalah fokus dan pusat kehidupan Muslim. Ahli Fenomenologi Agama dan ahli psikologi akan menemukan bahwa Islam memberikan keteladanan yang sangat menarik tentang ketaatan yang disertai dengan rasa cinta dan kerinduan kepada Nabi SAW. Nabi adalah tokoh yang akan tetap sebagai teladan yang baik pada surat Al-Ahzab (33:21). Adam adalah bapak semua manusia dan makhluk pertama yang diciptakan dari kalangan manusia. Dia adalah Nabi Allah yang pertama. Hikmah Allah telah menginginkan untuk menjadikan seorang khalipah dimuka bumi ini dan senantiasa menyediakan semua sumberdaya dan potensinya untuk khalipah dimuka bumi ini. Makhluk tersebut adalah Adam As, yang Allah ciptakan dari tanah dan ditiupkan padanya sebagian ruh- Nya. Allah ajarkan padanya semua nama-nama, lalu Allah perintahkan para malaikat untuk bersujud kepada-Nya.Allah kemudian mengusir iblis tatkala dia menolak untuk bersujud kepada Adam As,sesuai firman Allah pada (Q.S. Al-Baqoroh : 30) Umat Islam adalah kelompok yang diikat oleh kaidah Islam sepanjang sejarah. Maka siapapun yang mengikuti Nabi mereka sejak zaman Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad SAW atau siapa saja yang akan senantiasa berjalan diatas hidayah dan petunjuk-Nya hingga hari kiamat dan beriman dengan Tuhannya, maka mereka adalah Umat Islam.(Ahmad Al-Usairy : 17). Ikatan primodial mereka adlah Akidah,bukan bahasa ataupun historis, bukan pula ikatan geografis atau asal usul dan yang lainya. Pada hakekatnya Sirah Nabawiyah merupakn gambaran Risalah (misi) yang dibawa oleh Rasulullah kepada umat manusia, untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, dari ibadah kepada hamba menuju Ibadah kepada Allah. Gambaran Risalah yang amat menawan dan sempurna ini tidak mungkin dapat dihadirkan kecuali setelah melakukan komparasi antara latar belakang risalah ini (risalah nabawiyah) dan implikasi-implikasinya. Berangkat dari sinilah kami merasa perlu mengemukakan sesuatu pasal yang berbicara seputar kaum – kaum Arab dan perkembanganya sebelum Islam,serta tentang situasi dan kondisi saat Nabi Muhammad SAW diutus. Kata “Arab”menggambarkan perihal padang pasir (sahara) tanah gundul dan gersang yang tiada air dan tanaman didalamnya. Sejak periode-periode terdahulu, lafad Arab ini ditujukan kepada Jazirah Arab,sebagai mana ia juga ditujukan kepada suatu kaum yang menempati tanah tersebut, lalu mereka menjadikannya sebagai tanah air mereka. Letak jazirah Arab berbatasan dengan laut merah dan semenanjung gurun Sinai,dari arah timur berbatasan dengan teluk Arab dan baguan besar dari negeri Iraq bagian selatan ,dari arah selatan berbatasan dengan laut Arab yang merupakan perpanjangan dari laut Hindia dan dari arah utara berbatasan dengan wilayah Syam dan sebagian dari Iraq,terlepas dari adanya perbedaan dalam penentuan batas ini. Luasnya diperkirakan antara 1.000.000 mil persegi hingga 1.3000.000 mil persegi jazirah Arab mempunyai peran yang sangat menentukan karena letak alami dan geografisnya.Sedangkan dilihat dari kondisi internalnya, jazirah Arab hanya dikelilingi padang sahara dan gurun pasir dari seluruh sisinya. Karena kondisi seperti inilah, jazirah Arab menjadi benteng yang kokoh yang seakan tidak memperkenankan kekuatan Asing untuk menjajah, mencengkramkan pengaruh serta wibawa mereka. Oleh karena itu kita bisa melihat penduduk jazirah Arab itu hidup bebas dalam urusan sejak zaman dahulu. Para sejarahwan membagi kaum-kaum Arab berdasarkan garis keturunan asal mereka menjadi tiga bagian (syaikh shafiyyurrahman A-Mubarakfury : 2) 1. Arab Ba’idah : yaitu kaum Arab kuno yang sudah punah dan tidak mungkin melacak rincian yang cukup tentang sejarah mereka,seperti : At-Tasamud dll. 2. Arab Aribah : kaum Arab yang berasal dari garis keturunan Yas-rib dan Yasjub bin Qohtjhan atau Arab Qohthaniyah. 3. Arab Musta’ribah : yaitu kaum Arab yang berasal dari keturunan garis Ismail,yang disebut dengan Arab Adhaniyah. Mayoritas Bangsa Arab masih mengikuti dakwah Nabi Ismail As ketika beliau mengajak mereka untuk menganut agama yang dibawa Ayahnya Ibrahim As mereka menyembah Allah dan menauhidkan-Nya . Dari ajaran syiriknya yang masih ada,terdapat berhala yang paling tua yaitu : manat, kemudian mereka menjadikan berhala lata di Thaif dan uzza di Madinah dan terkenalah yang pada akhirnya mereka disebut pada jaman jahiliyah, sekalipun ajaran Nabi Ibrahim As masih tersisa pada mereka dan belum ditinggalkan mereka semuanya seperti pengagungan pada ka’bah Thawaf, Haji dan lainya Pribadi Nabi Muhammad SAW 1. Kelahiran Muhammad Dikala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupnya lahirlah kedunia dari keluarga yang sederhana dikota Mekkah, bayi itu yatim bapaknya yang bernama Abdullah meninggal kurang lebih 7 bulan sebelum bayi lahir. Sayyidul Mursalin, Rasulullah SAW dilahirkan ditengah kabilah besar, Bani Hasyim di kota Mekkah. Ibnu Sa’ad meriwayatkan bahwa Ibunda Rasulullah SAW pernah menceritakan “ketika aku melahirkannya dari farajku keluarlah cahaya yang karenanya istana-istana Negeri Syam tersinari. Sumber lainnya menyebutkan telah terjadi Irhashat ( tanda-tanda awal menunjukan akan diutusnya Nabi) ketika kelahiran beliau diantaranya : jatuhnya 14 beranda Istana Kekaisaran Persia,padamnya api yang biasa disembah oleh kaum Majusi,dan robohnya gereja-gereja disekitar danau sawah setelah airnya menyusut (Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury : 64). Sesudah berusia 5 tahun,Nabi Muhammad SAW ditinggal oleh ibunya Siti Aminah, kemudian diusia 15 tahun Nabi Muhammad sudah mulai bekerja keras dengan mengikuti pamanya ikut berdagang, disaat itulah beliau beliau bertemu dengan seorang pendeta bernama Bahira, pendeta itu melihat adanya tanda-tanda kenabian pada dirinya. Dan pada saat berdagang dan pergaulan itulah beliau terkenal gelar Al-Amiin. Di usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW dipercaya oleh pengusaha besar Siti Khodijah untuk berdagang dan sangat dipercaya, sehingga Siti Khodijah menyampaikan lamaranya kepada Nabi Muahammad SAW dan beliaupun meminta kepada Pamanya,akhirnya disetujui dan menikahlah mereka diusia Nabi SAW 25 tahun dan Siti Khadijah 40 tahun. 2. Muhammad Menjadi Rasul Muhammad memulai misi dengan tenang,dengan berbicara tentang wahyunya kepada sekelompok kecil sahabat dan anggota keluarga yang menjadi pengikut-pengikut paling bersemangat dalam bersahabat. Mereka yakin beliau adalah Nabi bangsa Arab yang sejak lama dinantikan itu, tetapi Muhammad menyadari bahwa sebagian besar suku Qurais akan mendapati hal ini nyaris mustahil untuk diterima ( Karen Amstrong ). Muhammad Bin Abdullah adalah pembawa risalah, membangun umat dan pendiri kedaulatan Negara. Dia menyampaikan risalahnya di kota Mekkah pada tahun 610 Masehi. Hingga hari ini, risalahnya telah diikuti oleh sepertujuh penduduk dunia, terdiri atas beberapa ras. Bahkan, suatu pemerintahan kecil yang dia dirikan di kota Madinah, yang pengaruhnya kemudian menyebar keseluruh pelosok jazirah Arabia sebelum dia meninggal dunia hingga satu abad setelah ini menjadi sebuah imperium besar pada abad pertengahan (Muhammad Iqbal : 1) Dibawah naungan Kenabian dan Kerasulan, taktala beliau sudah mendekati usia 40 tahun dan perenungannya terdahulu telah memperluas jurang pemikiran antara diri beliau dan kaumnya, beliau suka mengasingkan diri, karenanya beliau biasa membawa roti yang terbuat dari gandum dan bekal air menuju Gua Hiro, yang terletak di Jabal Nur, gua yang sejuk, panjangnya 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta. (Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarafury : 81) Pilihan mengasingkan diri (uzlah) yang diambil oleh beliau ini merupakan bagian dari tadbir (skenario) allah terhadapnya, juga agar terputusnya kontak dengan kesibukan – kesibukan duniawi, goncangan kehidupan dan ambisi-ambisi kecil manusia yang mengusik kehidupan menjadi urusan besaryang sudah menantinya sehingga siap mengemban amanah yang agung, merubah wajah bumi dan meluruskan garis sejarah. BAB II ARTI MUHAMMAD BAGI DUNIA 1. Moral Romawi yang hebat dan terkenal dengan adanya system kerajaan, nyatanya hanyalah sebuah penindasan yang paling ganas terhadap rakyatnya sendiri. Sistem perpajakannya yang dzalim menjadikan seluruh rakyatnya tidak mampu membayar pajak, meski bekerja keras sepanjang tahun. Parsia pun adalah pusat kemaksiatan dan kedurhakaan tiada tara dimuka bumi ini. Kemusyrikan majui bersanding rapat dengan kesombongan dan kemaksiatan yang berpusat di Istana Kisra P{arsia sendiri. Lalu bangsa arab pun apa kurangnnya. Disana tiada siapa lagi yang dapat mengenal definisi kebenaran, sebab kosakata itu telah ribuan tahun lamanya tertimbun debu sejarah. Sesungguhnya walaupun muhammad saw. Sebagai manusia, sebagai rasul dan Nabi yang bertubuh manusia dikatakan “Arrodul Basyaryyah”, berwatak sebagai manusia akan tetapi kadarnya pada sisi Allah lain dari pada manusia biasa: Sebagai hadist Qudsi : Artinya: “Kalau tidak karena-Mu ya Muhammad, aku tidak akan menciptakan semua dilangit” Artinya: “Kalau tidak karena anda Muhammad, aku tidak akan jadikan dunia dan segala isisnya ” (Musanif Effendi : 174) Nabi Muhammd saw. Merubah dunia, bukan oleh BOM, Nuklir, Pesawat tempur, bukan oleh pedang atau Perang ! Akan tetapi oleh akhlaknya, sebagaimana ungkapan pribadinya, melalui hadits yang sanagt masyhur : Artinya : “sesunguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Akhlak” Sebagai penguat atas dirinya sebagai suri tauladan yang baik,baik oleh siapa, dimana dan kapan saja,adalah Firman Allah Swt (Q.S. Al-Ahzab : 21) Artinya : “sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulallah itu suri tauladan yang baik bagi kamu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah “ (Dep. Agama RI : 667) Diperkuat lagi dengan firman Allah Swt. (Q.S. Al-Qalam : 4) Artinya: “dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” Modal yang ada di diri Rasulallah hanya meliputi empat sifat, dalam mengemban amanah, apakah rasul sebagai pemimpin, Jenderal Perang, Mufti, Mubaligh dan posisi lainnya. 1. Sifat Shiddiq : Benar 2. Sifat Amanah : Dipercaya 3. Tabligh : Menyampaikan 4. Fathonah : Cerdas Terkadang kita kaji,bagaimana pada jaman sekarang cara untuk menjadi pemimpin sangatlah sulit,dengan berbagai cara dan adat kebiasaan seperti pencalonan : Caleg,Kepala Desa dan lain-lain,tidak akan terjadi kontra politik,pendanaan yang membengkak, kalau kita mengacu kepada suri tauladan Rasul. Beliau tidk pernah dendam dengan musuh-musuh walau beliau telah disakiti,diusir dan diperangi,ini semua menunjukan kepada kita betapa agung dan mulianya,itu pulalah itu yang kita patut jadikan contoh,kita jadikanya idealisasi untuk diri kita,untuk keluarga kita.untuk masyarakat kita,karena kita sadar betul bahwa Muhammad adalah makhluk yang paling sempurna. Itu pulalah yang membedakan kenapa Allah memilih beliau serta memerintahkan kepada kita supaya mengikuti dan mengamalkan ajaranya.sesuai dengan Firman Allah Surat : (Al-‘Araaf ayat 157). 2.Kejeniusan Nabi Muhammad SAW Dalam Dakwah Pada saat itu kondisi Dunia sangatlah menunggu kedatangan sebuah risalah,demikian pulu kondisi dan kepribadian Muhammad SAW sangat cocok untuk dicalonkan sebagai pembawa risalah tersebut.Meski pada saat itu kondisi dunia dan kondisi Muhammad mempunyai sinkronisasi dengan keberadaan situasi dan kondisi pada lingkungan kehidupannya,namun hal tersebut merupakan sesuatu yang amat luar biasa dan Mukjizat yang melebihi mukjizat-mukjizat lainnya.Hal-hal yang dimiliki Muhammad dari sipat-sipatnya yang menunjang keberhasilannya dan kesuksesanya dalam menyampaikan risalah beliau memiliki : a. Kefasihan : memiliki kepasihan dalam berbahasa,kemampuan untuk mengambil hati atau mendapatkan kepercayaan,dari percakapannya dan cara berbicaranya yang memiliki ciri ke Araban walau beliau keturunan dari bani Quraisy dan disusui oleh Bani Sa’ad, tapi beliau memiliki lidah yang pasih dari Arab-arab lainya, sehingga suaranya disukai orang atau susunan perkataannya menjadi indah,beliau berbicara tidak pernah bertele-tele dan Dia mengucapkan hanya sesuatu yang pantas untuk didengar orang. b. Kewibawaan dan Kepercayaan : Disamping kepasihannya,beliau juga mamiliki kewibawaan dan kehalusan budi sehingga dapat menyenangkan orang yang melihatnya danmenarik hati orang yang bergaul denganya. Sipat ini diakui oleh semua orang baik lawan maupun kawan.Bahkan belum pernah terdengar ada seseorang dialam semesta ini mempunyai sifa-sifat seperti yang dimiliki oleh Nabi SAW dan diakui oleh semua orang baik yang kuat maupun lemah.Seperti gol lemh tersebut adalah golongan kaum dhu’afa (lemah),sedang orng yang memilikiposisi dan kedudukan yang terpandan didalam masyarakatnya seperti : Abu Bakar, Umar, Ustman, Khalid dan Abu Ubaidah. c. Keyakinan dan Semangat : Ketika Nabi SAW masih remaja, Beliau meyakini akan kerusakan zaman pada saat itu dan kesesatan berhala.Disamping itu,ada sekelompok orang yang baik hatinya dan menjauhkan diri dari dosa,akan tetapi kadarnya lebih rendah daripada Nabi Muhammad. Mereka memiliki keyakinan yang sama dengan apa yang diyakini Nabi akan kerusakan zaman dan keseatan berhala. Begitupula, mereka perlu untuk menyembah kepada selain berhala dan membutuhkan adanya norma-norma baru yang berbeda dengan norma-norma pada saat itu. Apabila Nabi dapat meyakinkan mereka,maka pada dasarnya usahanya itu sesuai dengan apa yang digariskan oleh nenek moyangnya. d. Keberhasilan Dakwah Nabi : Dalam dakwah ini ada kata-kata Terror dan ancaman pedang pada Nabi dan golonganya? ketika memerangi kaum musrikin,Nabi tidak memerangi nya sendirian tetapi bersama-sama dengan ratusan bahkan ribuan pasukan. Mereka yang telah masuk “Agama baru” ini menjadikan sasaran pedang orang-orang musrikin,tanpa ad seorang pun dari mereka berusaha membalasnya. Mereka mendapatkan kesulitan dan kesengsaraan padahal mereka tidak pernah menyengsarakan orang lain. Oleh karena itu, mereka berusaha melarikan diri untuk menyelamatkan jiwa dan anak-anaknya dari tindak e. kesewenang-wenangan kaum musrikin padahal mereka tidak pernah mengusir orang lain dari rumahnya. 3.Kejeniusan Muhammad Dalam Strategi Militer Perang untuk mempertahankan diri Nabi Muhammad SAW berusaha untuk menjauhi permusuhan, akan tetapi beliau juga memiliki keahlian dalam berperang yang tidak dimiliki oleh musuh-musuhnya. Ketidakmaunya untuk menyerang atau menyerbu lebih dulu bukan disebabkan karena Beliau tidak mampu atau takut kepada hal-hal yang belum diketahui dan dikuasainya, akan tetapi disebabkan karena Beliau menganggap bahwa perang adalah sesuatu yang sangat dibenci dan hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat. Dengan demikian, perang boleh dilakukan jika tidak dapat dihindari lagi,tetapi jika cara yang lain berhasil dilakukan maka perang tersebut harus dijauhkan. Panglima yang Cakap Beliau seorang panglima yang cakap,beliau melakukan perang ketika perang sudah tidak dapat dielakn lagi karena adanya maslahat yang harus dipenuhi.Strateginya Beliau memilih waktu yang tepat, mengatur pergerakan tentaranya, dan menggambarkan strategi perangnya sesuai dengan kesepakatan, perhitungan dan musyawarah. Pengambilan keputusan dengan musyawarah merupakan isyarat kecakapan seorang pemimpin yang dikaitkan dengan penemuan yang dilakukanya. Sebab, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memanpaatkan pengalaman para pakar dan memanpaatkan keberanian orang yang berani. Musyawarah juga dapat mengerahkan kekuatan yang ada baik kekuatan pikiran, hati maupn pisik. Seperti pada perang Badar adalah experimen pertama Nabi mengatur sebuah peprangan besar. Dlam perang tersebut Nabi tidak mengabaikan nasehat Hubbab bin Mundzir ketika menyarankan Beliau untuk pindah dari tempat berhentinya sehingga dapat memperoleh pengetahuan yang tidak dimiliki oleh para pemimpin perang lainnya setelah melakukan beberapa kali percobaan. 4. Bangsa Arab secara Internal ditinjau dari segi aspek ideologi sosio Politik dan Budaya pada masa sebelum sistem penerintahan Nabi Muhammad SAW. A. Bangsa Arab memiliki ideologi Hubbalisme,dengan dasar ketuhanan ganda/polytheisme,dijadikan ikatan pemersatu dan sebagai sumber nilai serta hukum tertinggi B. Bangsa Arab dan kontitusi birokrasi dan politik pemerintahanya Dari kedua uraian tersebut memiliki beberapa aspek dan uraian sebagai berikut : a) Aspek kebudayaan yang meliputi : Dekadensi moral(judi,khamr),dukun dan paranormal. b) Aspek politik : Diktator,pecah belah,dan bunuh pemuda c) Aspek Kontitusi : Adat leluhur. d) Aspek prosedur pembuat undang-undang (Trias politika): Pembuat Undang-Undang (legislatif), Pelaksana Undang–Undang (Ekseutif, Pelaksana Pemerintahan. e) Aspek pemegang Kekuasaan: pada masa: Qusai, Abu Dzar, Hasyim, Muthalib Al-Faiz, Abdul Muthalib, dan Abu Thalib. f) Aspek badan dan lembaga tinggi negara Mekkah : - Hijaba/Depag tugas : Kesatuan/Keseragaman Agama, Oleh : Abdullah Ad-Dar dan Utsman bin Tolha. - Sahaya/Dephub dan KLH tugas : Mengawasi Mata Air Oleh : Keluarga Hasyim,yakni Abbas bin Abdul Muthalib. - As-Sifaroh/Deplu :Mengatur Kerukunan Antar Kabilah Oleh : Umar bin Khatab. - Diyat/Depkeh : Menyelesaikan perdata dan pidana Oleh : Tho’im Ibnu Murro. - Liwa/Hankam : Mengatur Militer Oleh : Utbah bin Robi’ah dari keluarga Umayyah,sopyan bin Harb dari keluarga Abu Sopyan.dan masih banyak aspek yang lainya. 3. Pendapat Para Tokoh Dunia (Karen Amstrong, Jallaludin Rahmat : 1) 1. Karen Amstrong (Pengarang Buku Keagamaan se-dunia): Menggambarkan Muhammad sebagai mistikus yang bersua dengan tuhan di puncak gunung sekaligus seorang reformer politic dan social yang piawai. Dan Muhammad dapat berjaya berkat sikap welas asih, kebijaksanaan, dan penyerahan diri yang mutlak kepada tuhan. Mengajak orang barat memahami Muhammad tanpa prasangka dan kebencian, dia sosok paradigmatic yang datang untuk dunia. 2. Mahatma Gandhi: Saya takjub manusia seperti apakah yang hingga hari ini menawan hati jutaan manusia, saya menjadi lebih dari pada sekedar yakin bahwa bukan pedang yang membuat umat islam berjaya. Kebersahajaan, pelenpan ego sang nabi, tekad kuat untuk memenuhi semua janjinya, pelayanannya yang amat mendalam kepada para sahabat dan pengikutnya, keberaniannya yang tidak mengenal rasa takut, keyakinan penuhnya kepada tuhan dan kepada misinya. Semua ini hanya dan bukan karena pedang yang menyebabkan umat muslim berjaya. 3. George Benhard Shaw (Nobelis sastra 1952) Saya telah mempelajari sosok muhammad, seorang manusia yang luar biasa dan menurut saya sangat jauh dari sosok anti kritus, dia harus disebut sebagai penyelamat umat manusia, saya percaya jika manusia seperti dia diserahi kendali kepemimipinan modern, dia akan berhasil memecahkan problem-problemnya sehingga dunia akan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. 4. Martin Forward (Profesor religius study di Aurora University) Ketika saya mendengar teman-teman muslim mengungkapkan harapan bagi terwujudnya dunia yang lebih baik, tempat nama tuhan di ucapkan sebagai rahmat. Ketika teman-teman muslim berperilaku terpuji, kudus dan menghargai kehidupan, dan ketika bersaksi bahwa mereka bisa melakukan semua itu berkat kehidupan dan pesakitan Rasulallah, maka sayapun bersaksi bahwa Muhammad adalah rahmat bagi umat manusia. 5. Michael H. Hart (Te 100 a ranking of teh most influental persons in histoiry) Keputusan saya memilih Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia mungkin mengagetkan sebagian lainnya akan mempertanyakannya. Namun dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang mencapai kesuksesan puncak dan sekaligus sekuler. 6. William Montgomery Watt ( Prop. Bahasa Arab & Studi Islam di Universitas Edinburgh ) Semakin kita merenungkan sejarah Muhammad dan masa awal Islam, semakin kita terkagum-kagum akan cakupan kesuksesannya. Andai ia tak memiliki bakat, sebagai pengamat, negarawan dan administrator, dan dibalik semua ini keyakinan kepada tuhan, bahwa dia diutus oleh Tuhan, sebuah babak penting bagi umat manusia tidak akan pernah tertulis tulus. 7. Alphonse de lamartine ( Sastrawan & cendikiawan Prancis abad ke 19 ) Filosop, Nabi, Pembuat Hukum, Pejuang, Penakluk pikiran, Pemulih dogma-dogma rasional dan peribadahan tanpa patung dan gambar,pendiri 20 kerajaan dunia dan 1 kerajaan spiritual, itulah Muhammad berdasarkan standar untuk mengukur keagungan seseorang. III. PENUTUP Dari uraian diatas dapat ditarik benang merahnya tentang arti Muhammad saw. Bahkan penulis memuat bagaimana suri tauladan jikalau saja tintanya menggunakan air laut. 1. Nabi Muhammad saw menjadi nabi terakhir adalah sebuah kesempurnaan moral yang utama. 2. Kesuksesan Nabi Muhammad Saw. Dan segala konkritnya dengan potensi diri bernuansa pada sifat Shidiq, Amanah, Tabligh dan fathanah. 3. Pribadi rasul saw yang multi dimensi menyebabkan dia berhasil di bidang semua sektor. 4. Arti muhammad bagi dunia memberikan kontribusi adalah sebagai rahmatan Lil Alamin, perdamaian dunia, ketenangan hidup, kesejahteraan hidup, keseimbangan hidup, berlomba ilmu fiddunya Hasanal Wa Fil akhirat Hasanah. 5. Nabi Muhammad SAW lahir sebagai perubahan kebiasaan bangsa arab dari segi moral dan suri tauladan serta sistem pemerintahan yang baik. 6. Keistimewaan pribadi Nabi Muhammad SAW berdampak pada keistimewaan pada umatnya,umat terakhir,tapi dihisab pertama, Rasulullah manusia yang pertama dibangkitkan dan beliau sendiri yang diberi hak istimewa oleh Allah adalah “ Syafaatul Udma”. 7. Keunggulan Kepribadian Nabi Muhammad SAW : Sebagai Intelektual dan kesempurnaan Akalnya,Kelembutan dalam setiap Ungkapanya, Kesungguhan dan keberaniannya, Kesederhanaan dalam kehidupan dunia, Menjaga kesucian dan kehormatan dirinya, kecakapan dan keindahan Fisiknya,Siasat Nabi yang tepat, Keteladannya dalam kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Imam Al-Hafidz Ahmad bin Muhammad Al-Qasthalani, Benarkah Nabi Muhammad dan Umatnya lebih Istimewa, Jakarta: Qultum Media, 2006. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Atlas 2004. Karem Amstrong, Jalaludin Rahmat, Muhammad Prophet For Our Time, Bandung : Mizan, 2007. Michael H. Hart,100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa, Kharisma Publising Group, Batam Center, 2005. Muhammad Iqbal Tokoh Islam terhebat dalam sejarah, Bandung: Cipta Media Bina Nusa, 2004. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Muubarafury, Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhamad Dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir Jakarta: Darul Haq, 2007. W. Montgomery Watt, Muhammad Sang Negarawan, Jakarta: Diglosia, 2005. Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak Nabi Adam Hingga Abad XX, Akbar Media Eka Bersama, Jakarta, 2003 Zaid Husen Al-Hamid, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Pustaka Aamanai, Jakarta, 1995. Abbas Mahmud Al Aqqad, Kejeniusan Rasulullah SAW, Pustaka Azzam, Jaksel, 2001. Muhammad Hasan Maksum, Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW Dari A sampai Z, Qultum Media, Jakarta, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar