Uwa Ajengan
Choer Afandy
(Pendiri Pondok Pesantren Manonjaya
Tasikmalaya)
Sejarah Singkat
Pondok Pesantren MIFTAHUL HUDA
didirikan oleh alMarhum KH. Choer Affandi (dikenal dengan julukan UWA Ajengan)
beserta istri (Hj. Siti Shofiyyah) pada tanggal 7 Agustus 1967. Berlokasi di
Kedusunan Pasirpanjang, Desa Kalimanggis, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten
Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat, jarak dari Ibu kota Kabupaten 13 km. ke arah
Timur, dari ibu kota Kecamatan 1 km. ke arah Tenggara dan 8 km. dari ibu kota
Ciamis ke arah Barat Daya.
Cikal bakalnya adalah Pondok Pesantren Wanasuka di
kampung Cigugur Ciamis, kemudian karena pergolakan perjuangan pada saat itu
Pondok Pesantren Wanasuka tidak dapat dilanjutkan. Beberapa tahun kemudian KH.
Choer Affandi mendirikan lagi Pondok Pesantren dengan nama Pesantren Gombongsari
di kampung Cisitukaler desa Pasirpanjang, kemudian karena di lokasi ini tidak
memungkinkan untuk diperluas lokasinya, sementara Santri bertambah terus, atas
dukungan masyarakat lokasinya dipindah ke lokasi sekarang, dibangun di atas
tanah waqaf dari Raden H. Mardiyah seorang aghniya di Manonjaya.
Kini,
terletak di areal tanah seluas 8 hektar, dihuni lebih dari 3.000 santri dan
memiliki 1.000 lebih cabang Pesantren yang tersebar di Daerah Jawa dan
Sumatera, merupakan lembaga pendidikan Islam yang dengan segala kelebihan dan
kekurangannya selalu mengupayakan agar para santrinya mampu berakhlaqul karimah
dan mendapat ilmu yang bermanfa'at yang dituangkan dalam tiga program
Pesantren, yaitu; 1. Ulama Al'Amilin (Ulama yang mampu mengamalkan ilmunya), 2.
Imamal Muttaqin (Memimpin ummat untuk bertaqwa), 3. Muttaqin (Manusia yang
bertahan dalam ketaqwaan)
Usaha ke
arah tersebut ditunjang dengan strategi luar (Dzohiriyyah) berbentuk
kegiatan-kegiatan pendidikan dan pembinaan selama 24 jam dan strategi dalam
(Bathiniyyah) berbentuk ibadah- ibadah ritual yang diberjama'ahkan, seperti;
Riyadloh, tadarrus al-Quran, sholat berjama'ah awal waktu, sholat Tahajjud dan
sholat Dluha yang kesemuanya ada dalam kerangka peraturan sebuah organisasi
yang ditopang dengan administrasi, komputer sistem online dan
fasilitas-fasilitas pelayanan lainnya.
Sepeninggalan
pendiri Pesantren pada tanggal 26 November 1994, Pesantren Miftahul Huda
dikelola langsung oleh para putra, mantu (Dewan Kiai) dan cucu (Anuarmuda)
dibawah Pimpinan Umum KH. Asep A. Maoshul Affandy dan dibantu oleh santri
Khodimul Ma'had/Pengabdian (santri senior yang telah menyelesaikan studi
jenjang akhir dan berhasil Wisuda).
Semoga Alloh
SWT senantiasa memberikan pertolongan dan membukakan jalan kebaikan kepada kita
sekalian hingga sampai ke gerbang kesuksesan, Aamiin.
Visi dan Misi
Pondok
Pesantren Mitahul Huda secara harfiyah berarti "Kunci Petunjuk", nama
ini diberikan oleh UWA Ajengan untuk menggambarkan harapannya agar Pondok
Pesantren yang dikelolanya dapat mencetak orang-orang yang sholeh dan para
Ajengan (sebutan Kiai di daerah sunda) yang nantinya dapat memberikan bimbingan
keagamaan kepada masyarakat.
Pondok
Pesantren Miftahul Huda didirikan dengan misi dan visi yang jelas yaitu
Ta'muruuna bil ma'ruuf wa Tanhauna 'anil munkar yakni menyeru manusia untuk
dapat berbuat kebajikan dan melarang untuk berbuat kejahatan. Salah satu upaya
untuk merealisasikan misi di atas adalah melalui bentuk Pendidikan yang
berpolakan Salafiyyah.
Misi di atas
dijabarkan ke dalam bentuk tujuan pendidikan Pesantren Miftahul Huda yaitu
sebagai berikut :
1. Mencetak
'Ulama'ul 'Amilin (Ulama yang mengamalkan Ilmu). Ini merupakan tujuan puncak
dan menjadi kejaran dan harapan seluruh pemangku Pesantren Miftahul Huda. Namun
demikian tujuan ini tidak mungkin terkabul oleh seluruh para santrinya, oleh
karenanya bila tujuan ini tidak kesampaian maka diharapkan tujuan yang kedua
dapat terkabulkan.
2. Mencetak
Imamal Muttaqin (Sponsor manusia untuk bertaqwa). Bahwa siapapun dapat menjadi
sponsor yang aktif mendukung dalam menciptakan manusia-manusia yang muttaqin,
tujuan ini pun tidak seluruh orang punya kemampuan untuk dapat memimpin
mengajak orang lain untuk bertaqwa, oleh karenanya paling tidak lulusan
Pesantren Miftahul Huda dapat menghasilkan tujuan berikutnya yakni...
3. Mencetak
pribadi yang Muttaqin. Diharapkan lulusan Pesantren Miftahul Huda atau bahkan
yang tidak lulus pun dapat memiliki bekal dalam ketaqwaan pribadinya.
Rumusan tujuan Pesantren ini disusun pada saat
mendirikan Pesantren Miftahul Huda yang ada sekarang ini, sedangkan saat
mendirikan Pesantren Pesantren sebelumnya beliau tidak merumuskan tujuan secara
tertulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar