KH.A Shohibul Wafa ( abah Anom
suryalaya jawa barat)
|
Abah Anom (L. 1915)
Lahir di Godebag atau Suryalaya, Tanjungkerta, Pagerageung, Tasikmalaya pada tanggal 1 Januari 1915 . Ayahnya bernama Syekh H. Andullah Mubarok Bin Nur Muhammad dan ibunya bernama Hj. Juhriyah 5).
Mengikuti pendidikan umum di Sekolah Dasar jaman belanda (Vervoleg School) di Ciamis (1923 -1929), masuk Madrasah Tsanawiyah di Ciawi, Tasikmalaya (1929 - 1931), menambah ilmu agama di Pesantren Cicariang di Kabupaten Cianjur, kemudian -
di Pesantren Gentur - Cianjur, Pesantren Jambudipa - Cianjur, Pesantren Cireungas -Cimelati - Sukabumi untuk mempelajari ilmu hikmat, ilmu tarekat dan ilmu beladiri silat dari KH. Aceng Mumu, kemudian di Pesantren Citengah - Panjalu - Ciamis.
Melaksanakan riyadhah dan ziarah ke makam para wali atas perintah ayahnya sambil menimba ilmu di Pesantren Kaliwungu - Kendal - Jawa Tengah, kemudian di Bangkalan - Madura bersama kakak kandungnya H.A. Dahlan dan wakil Abah Sepuh KH Pakih dari Telaga - Majalengka.
Tahun 1938 menunaikan ibadah haji ke Mekah bersama keponakannya KM Simri Hasanudin. Di Mekah selama tujuh bulan memperdalam ilmu tasawuf dan tarekat kepada Syekh H. Romli asal Garut, wakil Abah Sepuh yang mukim di Jebel Gubeys, Mekah.
Tahun 1939 membantu ayahnya mengajar di Pesantren Suryalaya, pada tahun 1945 sampai 1949 ikut berjuang menegakan kemerdekaaan Indonesia.
Tahun 1953 ditugaskan memimpin Pesantren Suryalaya sekaligus diangkat menjadi wakil Abah Sepuh. Pada tahun yang sama sampai tahun 1962 turut aktif mengatasi gangguan keamanan yang diakibatkan oleh gerombolan DI/TII Karto Suwiryo bersama pasukan TNI Yon 329/11 April Resimen Gunungjati sehingga dapat penghargaan jasa di bidang keamanan.
Tahun 1962 sampai 1995 ikut aktif membantu pemerintah melaksanakan pembangunan dalam bidang : pertanian, pendidikan, lingkungan hidup, Sosial, Kesehatan, koperasi dan politik. Sehingga mendapatkan penghargaan Satya lencana bakti Sosial dan Kalpataru.
Sejak tahun 1980 sampai sekarang telah membangun 22 unit panti rehabilitasi remaja korban narkotika yang disebut Inabah yang telah menyembuhkan 9.000 orang remaja yang sakit akibat narkotika. Inabah ini tersebar diberbagai tempat, bahkan ada di negara Malaysia dan Singapura.
KHA Shohibulwafa Tadjul Arifin (Abah Anom) bahkan berhasil mengembangkannya TQN sampai Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Abah Anom telah mengangkat wakil talkin, yaitu mereka yang diamanatkan untuk menalqin (membayiat) atas namanya di daerah-daerah yang telah di tunjuk. Sampai saat sekarang, sudah 80 orang yang ditunjuk sebagai wakil talqin, di dalam dan luar negeri (info per 24/10/09 - 5 Dzulqoidah 1430H pada saat silaturahim saya ke Suryalaya).
Sumber : R.H. Unang Sunarjo, Menelusuri Perjalanan Sejarah Pondok Pesantren Surya Laya, Penerbit Yayasan Serba Bakti, Pondok Pesantren Suryalaya, Suryalaya, 1995. hal. 24 - 46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar