ACEP SYAHRIL
guru yang tak mengerti bumbu
dapur
guru kami ada karena
dibutuhkan negara karena negara menginginkan
rasa aman lalu guru kami
belajar memahami dan menyelesaikan tiap
persoalan tapi kadang
mereka lupa bumbu dapur seperti kemiri buah pala
bunga lawang laos dan kapolaga
mereka tau kembang gula tapi tak
faham logika padahal kami
lebih menginginkan daun mengkudu karena
sejak dulu kami cuma
minta dikirim keadilan tapi selalu saja mereka
paketkan kecemasan
akhirnya kami marah pada negara tapi anehnya
negara malah mengirim
kami ke penjara sungguh sebenarnya kami
bingung karena guru kami
kenyataannya tak pernah mengajarkan kami
untuk memiliki rasa aman
dan sejak itu kami tak mau celaka seperti guru
2011
guru kami berkepala batu
guru kami tergolong
istimewa dia diangkat oleh presiden untuk
menjalankan roda
pembangunan meski sebenarnya guru bukan
pembuat roda yang baik
tapi presiden tetap mengangkatnya padahal
roda bikinan guru
seringkali gagal membawa gerbong sampai ketujuan
dan seringkali membuat
saudara-saudara kami cidera atau menemu
kematian namun guru
selalu menganggap kalau itu bukan kesalahannya
tapi lebih pada human
eror atau kesalahan teknis malamnya guru berfikir
dengan sedikit
menyelipkan rasa malu namun anehnya guru tidak punya
penyesalan apalagi mundur
dari jabatannya sebagai pembuat roda
yang gagal sebaliknya
kadang guru ingin tampil seperti seorang satria
bahwa dirinya masih lebih
baik dari seorang pembuat batu bata
tak lama kami kembali
dihadapkan pada hancurnya gerbong yang
digelindingkan oleh roda
buatan guru saudara kami kembali cidera dan
tak sedikit yang menemui
kematiannya sementara guru tetap menunjukkan
senyumnya sebagai
pahlawan pembangunan dan pembuat roda-roda gila
lalu kami pun bersumpah
tak ingin gila seperti guru
2011
guru kami tak pandai berterima
kasih
sebagai murid sejak dulu
kami tau kalau peluru pentungan borgol sepatu
berikut seragam dan
atribut guru dibeli dari darah dan keringat rakyat
sampai kemudian ketika
guru belajar berbaris pun tak lepas dari
keinginan rakyat agar
guru-guru kami tetap mempertahankan kedisiplinan
serta etikanya sebagai
seorang guru tapi sayang guru kami tidak pernah mau
silaturrahmi apalagi
belajar tentang matematika ilmu pasti ilmu hukum
ilmu-ilmu sosial fisika
dan biologi sebaliknya guru tetap mempertahankan
pelajaran sejarah dan
meyakini kekuatan historia kelam para pendahulunya
disitu kami melihat dan
merasakan kebrutalan yang diajarkan guru dan
kami juga merasakan
adanya ideologi baru dalam diri guru kami dengan memproklamirkan kata bantai
dan amankan lalu hampir disetiap
demonstrasi kenaikan gaji
menuntut pelaku korupsi perbaikan dunia
pendidikan atau perbaikan
nasib rakyat kami temukan peluru yang terbuat
dari darah dan keringat
rakyat itu menembus dada dan jantung teman-teman
kami sepatu yang terbuat
dari kulit rakyat itu juga ditendangkan ke kepala
teman-teman kami atau
senjata yang terbuat dari ideologi rakyat untuk
mempertahankan hidup itu
dihantamkan ke wajah ke kepala teman-teman
kami hingga pecah setelah
itu teman-teman kami jadi mayat guru kami jadi
pembantai hebat kami jadi
sedih demi allah kami tak mau seperti guru
yang tak pandai berterima
kasih itu
2001
guru yang buta membaca kitab
wanita
kemarin istri guru kamu
menangis lagi dia bilang suaminya beli kuku dan
rambut wanita lain tapi
kamu bilang guru kamu tak melihat air mata istrinya
kecuali huruf-huruf di
tubuhnya menyerupai kitab yang sampai hari ini terus
kamu baca huruf-huruf
yang bergerak mengikuti waktu berbatu huruf-huruf
yang terus tersandung
ngilu dan malu tapi anehnya guru kamu hanya bisa
mengajarkan cara memakai
huruf-huruf itu dan dia tak bisa membacanya
seperti waktu ibunya
membaca setiap gerak bibir dan getaran dadanya
kini gerak bibir guru
kamu lebih banyak mencari kota diantara tikungan
huruf-huruf purba dengan
bahasa tahta yang berdiri di luar air mata
istrinya lalu kamu pun
sadar kalau guru kamu tidak hanya pandai mewarnai
kuku para wanita tapi
juga pandai memindahkan bermilyar-milyar uang
negara ke aliran darahnya
lalu kamupun ramai-ramai
mengankat sumpah tidak akan mengikuti
jalan yang telah dilalui
guru kamu
2012
guru yang lupa waktu kelam
kemudian guru menjadi
kematian seperti ranting melepas dari dahan lalu
dikirim tetangganya
kepembuangan tempatnya bercerita tentang kebuntuan
dan gelap matahari batas pendengaran dan penglihatan
kekosongan
dan kesunyian sempurna
tanpa hati dan fikiran untuknya sampai pada
segala keinginan seperti
kemarin sebelum dia dipaksa merengkuh kepingan
kelam dan batas
sejarahnya membagi dunia
guru yang telah
mengajarkanku untuk tidak lupa meraih kepingan kelam
yang bertahun-tahun
bangga pada kursi dan kebesarannya yang
bertahun-tahun bangga
pada keberanian kehebatannya membalik angka
dan kata-kata kini guru
telah menjadi kematian dengan rumah yang
membagi kelam tapi aku
tak mau lupa seperti guru yang tak ingat
akan datangnya waktu
kelam
2012
guru yang tak pandai menghisap
waktu
hampir setiap hari guru
mengiris alat kelaminnya demi anak-anak
katanya guru yang sejak
lama hidup diantara partikel matahari
tiang-tiang listrik
hidrant pembatas jalan atau kaki-kaki jembatan
dengan gairah
selangkangannya yang penuh harapan guru yang
selalu mengelabui
kelangsungan hidup anak-anak mereka dengan
selimut takdir padahal
waktu tak pernah menitipkan kepingan emas
juga ticket ke bagdad
tapi guru selalu bercerita tentang sayap
pesawat terbang yang
jatuh sama dengan kemiskinan yang dititipkan
tuhan
keesokan harinya guru
mengajarkan anak-anaknya tari ballet mereka
berputar-putar dan sesekali
mengenjit dalam irama tak sempurna
lalu debu lalu patahan
hujan lalu serpihan spion dan pedal becak
yang bergemuruh tak
menawarkan apapun kecuali kedamaian
tercermin dalam keinginan
mereka guru yang hanya berharap namun
tak pandai menghisap
waktu guru yang kini menggantung sisa
kemaluannya di antara
deru jarum jam diantara orang-orang yang
menyelamatkan sisa
hidupnya sambil menutup wajah dari cibiran
tuhan sungguh aku tak mau
hidup miskin seperti guru yang tak
pandai menghisap waktu
2012
guru belia yang tertidur di buku
sejarah
guru-guru belia itu hidup
dan tertidur di buku-buku sejarah
bangsa lain yang kadang
bermimpi dan mabuk lalu keluar dari
ruh sejarahnya sendiri
berjingkrakan di diantara erangan musik
yang mengeluarkan bau
bangkai gibson tapi aneh guru-guru
belia itu bangga
menghisapnya padahal di paru-paru mereka
tidak hanya ada saman kunaun tortor atau krinok yang sejak lama
menidurkan puncak-puncak
merapi sabang dan bukit siguntang namun
lucunya guru-guru belia
itu kian hari semakin bertambah angkuh
dan bangga menciumi
pantat babi sambil menari-nari dengan
mengibarkan keyakinannya
dan berucap bangga
kami juga sama pandainya
dengan mereka meski hanya dengan
menciplak meniru dan
mencuri kehebatan mereka
koplok
guru-guru belia yang
hanya bisa menghitung jumlah kancing baju
tapi tak pandai berfikir
bagaimana kebudayaan bisa tercipta pada saat
kencing dan buang tinja
meniduri bayi atau saat bersenggama
guru-guru muda yang hanya
bisa menarik dan menurunkan rosleting
tapi tak pandai berfikir
bagaimana ranjang bisa menerangi jagad
raya ah guru-guru belia
yang hanya bisa memindahkan tumpukan
batu-bata tapi tak pandai
mengasamkan tanah mencetak kembali
kepala syailendra atau
jari-jari mpu gandring yang lama membusuk
di paru-parunya
ah guru-guru belia yang
silau pada bau bangkai aku tak mau terjebak
seperti kamu yang tak
pernah mau menyelami ruh bangsamu
2012
guru yang menitipkan nomor
teleponnya padaku
:murtidjono
di suatu rabu 21
september 1994 guruku yang benar ini pernah
mencatatkan nomor
teleponnya di catatan harianku dan dia
berjanji akan menjadi
wali pada pernikahanku di tempat dia belajar
berenang dikedalaman
warna dan kata yang terlanjur menjadi alat
kekuasaan saat itu
di situ juga dia berjanji
akan mengemas jalan-jalan panjang
yang pernah kulalui dan
kusinggahi di banyak belahan kota negeri
ini dia bilang itu mahar
kesetiaan yang akan dia beri tanda seperti
di nomor teleponnya yang
dia catatkan di buku harianku
agar aku bisa mengingat
gerak bibirnya diantara lekuk-lekuk angka
yang dia bilang sebagai
bahasa rahasia antara kita
sungguh dia benar guruku
yang pernah menitip kesetiaan dan makna
persahabatan sungguh dia
benar guruku yang tak mau membagi luka
pada orang lain kecuali
pada dirinya sendiri yang kuketahui dari
nomor teleponnya saat dia
belajar menyetrika agar kelihatan perlente
seperti para diktator itu
tapi tidak untuk merampok atau menindas
tetangganya yang kian
hari semakin tambah sengsara
2012
guru kami penyanyi palsu
siapapun orangnya pasti
punya hobby termasuk guru kami
walaupun suaranya tidak
merdu tapi guru selalu nyanyi di kamar mandi
kebiasaan ini sudah jadi
hobby dan lazim seperti kamu yang juga sering
nyanyi kecuali pada saat
gosok gigi
hobby dan kelaziman
seperti ini ternyata juga ada pada teman-teman guru
mereka tidak hanya
bernyanyi dengan suaranya yang tak merdu pada saat
di kamar mandi tapi juga
melakukannya pada saat berlangsungnya rapat
atau sidang-sidang yang
membahas nasib murid-muridnya dan celakanya
lagi lagu-lagu yang dinyanyikan
guru kadang membuat murid-muridnya
sakit hati karena
syair-syair lagunya tak cuma kering tapi juga berisi
janji-janji palsu sumpah
palsu dan kebijakan-kebijakan palsu seperti
niat dan keinginan guru
untuk menjadi penyanyi palsu
2012
guruku orang pandai
akhir-akhir ini aku sering membaca kelainan
guru-guruku yang seringkali
memerkan kegelisahannya bahkan salah
seorang diantara mereka
menuliskan biografinya disebuah situs yang
dia ciptakan dari
keterasingan lalu diapun menulis kalau
dirinya seorang pemain silat
handal dan paling disegani di kotanya
karena dari tempurung kepalanya
seringkali kulihat makhluk-makhluk aneh
berlompatan mengitari kota
kelahirannya serta dari tangannya yang
lembut juga telah lahir beberapa
kitab berisikan jenis masakan khas daerah
dari gulai patin tempoyak tahu kentang
jamblang sambal uwok sampai
ke pepes jantung pisang tanpa disadari
guruku telah mengajarkanku
untuk menjadi orang yang tidak diingat
siapa pun kecuali pada
kewajibanku membuat tiang-tiang rumah
menanam kacang di halaman
memperbaiki jalan menuju rumah-rumah warga
atau menyatakan cinta
pada tetanggaku yang berani keluar dari
sejarah masa lalunya
guruku selalu mengatakan dirinya sangat
pandai juga mengatakan kalau
banyak orang terkagum-kagum padanya tapi
aku tak pandai mereka-reka
dalam mana hati dengan lautan
aku belajar dari keraguan mereka dan aku
juga belajar pada guruku agar
tidak selalu mengatakan bisa diantara
orang-orang malas yang tak mengerti
jam berfikir seperti angin yang tak pernah
berkata-kata tapi sesungguhnya
mereka telah menyelesaikan banyak pekerjaan
dimana-mana
di kota ini guruku tidak hanya pandai
melahirkan makhluk-makhluk aneh
di kepalanya tapi juga pandai bernyanyi tentang nasibnya walau tak
sesedih tetembangan baridin guruku hanya
pandai menyanyikan lagu-lagu
tentang perjuangannya yang ingin selalu tampil seperti
kabul atau figuran
guruku selalu mengeluh karena diare kini
aku makin kaya karena guruku
telah mengajarkanku cara untuk menghargai
dedaunan dan jendela
yang lebih memilki ruh fotosintesa serta
mengatur jalannya udara tak
seperti guruku yang hanya pandai bercerita
tentang kota yang ada dalam
dirinya
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar