Kamis, 01 Agustus 2013

4 RUMUS CANGGIH

                                                             4 RUMUS CANGGIH
                                               Meraih Kebahagiaan “Hidup” Dunia dan Akhirat”

PERHATIAN !!!!

Ebook ini tidak ditujukan untuk orang-orang yang pesimis, 
kurang bersemangat dan tidak punya tujuan hidup.
Suatu hari di bulan Ramadhan saya melakukan tadarus Al-qur’an yang
kemudia diselingi dengan membaca sebuah buku yang berjudul “Kumpulan Hadits
Rasulullah Saw.” Tanpa sengaja saya tersentak ketika sampai kepada hadits yang
berbunyi :

“Sampaikanlah walau hanya satu ayat…”

Hadits di atas merupakan hadits yang menyuruh kita untuk menyampai
kebenaran dari Allah Swt, walaupun itu hanya satu ayat.

Oleh karena itu, saya selaku seorang muslim, walaupun dengan pengetahuan
dan ilmu yang pas-pasan ingin mencoba untuk menyampaikan beberapa hal yang
mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Selamat Membaca.. Mempelajari dan Mempraktekkannya….

 Tulisan ini saya beri judul Hidup Indah dengan “Rumus Canggih”. Anda
mungkin pernah memimpikan untuk hidup bergelimangan harta, hidup dalam
kemewahan, memiliki istri yang cantik, anak-anak yang baik, mobil yang canggih
serta segala harta dunia lainnya yang rasanya begitu nikmat jika bisa kita miliki.
Namun, sesungguhnya, semua itu tidak bisa menjamin orang yang memilikinya
merasakan kebahagiaan ataupun keindahan hidup yang sesungguhnya.

 Oleh karena itu, ebook ini tidak membahas bagaimana cara mengumpulkan
kekayaan, tidak membahas cara mencari pasangan idaman, tidak membahas
apapun yang sekilas enak dinikmati tetapi sebagian besar isinya membahas tentang
bagaimana meraih kebahagiaan “Hidup” dunia dan akhirat dengan rumus-rumus
canggih yang mungkin belum pernah Anda sadari sebelumnya.

 Inilah dia “Rumus Canggih” yang saya maksud :

1. BERDO’A

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepadaKu,

niscaya akan Kukabulkan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku
akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina.” [QS. 40 : 60]

 Ayat Al-Qur’an di atas merupakan ayat motivator maha dahsyat untuk manusia
agar tidak putus asa untuk berdo’a dan meminta sesuatu. Apapun keinginan
Anda, jangan ragu untuk memintanya kepada Dzat yang memilikinya, yaitu Allah
Swt, dan yakinlah bahwa do’a yang Anda panjatkan pasti dikabulkanNya.
 
 Anda ingin pekerjaan, Anda ingin jodoh, Anda ingin kendaraan, Anda ingin pintar
atau apapun keinginan Anda boleh Anda ajukan kepadaNya.

• TATA KRAMA DALAM BERDO’A

 Tetapi, sebelum itu Anda harus memahami dulu tata krama supaya Do’a Anda
bisa dikabulkan, tata krama dalam berdoa yang dicontohkan oleh Rosulullah
SAW dalam banyak hadis yang sahih. 

  Berikut hadis-hadis tersebut.

 1.  Mengangkat kedua telapak tangan dan mengusapkannya ke wajah, seusai
berdo’a.
 2. Berkonsentrasi diri dengan hati yang yakin, bahwa do’anya akan dikabulkan.
3.  Mengawali do’a dengan ucapan hamdalah dan shalawat. Dan, menyelingi
serta menyudahinya dengan membaca sholawat.
 4.  Mengakhiri dengan ucapan Amiin.
 5. Dengan tenang, dan suara pelan- tidak keras-keras, menundukkan kepala.
 6.  Memakai kalimat yang singkat, tapi dalam (luas) maknanya,.
 7.  Mengulangi doa dan membaca istighfar 3x.
 8.  Jangan meminta segera terkabul.
 9.  Jangan berdo’a soal keburukan.
 10.Memulai dengan diri sendiri, baru untuk orang lain. 
• KAPAN DO’A TERKABUL

Menurut beberapa hadist, ternyata ada waktu-waktu tertentu, di mana do’a bisa
terkabul. Yakni:
1. Di antara Adzan dan iqamah
2. Di saat Sujud
3. Dalam bepergian, dan di saat dizalimi orang.
4. Waktu datang ajakan untuk berperang, saat berperang dan di waktu hujan. 
Berdo’alah kepada Allah swt. secara terus menerus dengan penuh kecintaan dan
Ridha kepada-Nya. Diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw, bahwa beliau
bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berdoa dengan mendesak
secara terus menerus.” 
Disebutkan pula dalam hadist yang lain, bahwa malaikat Jibril berkata kepada
Allah swt:
“Wahai Tuhanku, perkenankanlah hajat si Fulan.
Allah swt berfirman:
“Biarkan hamba-Ku (itu terus berdoa), sesungguhnya Aku senang mendengar
suaranya.”
Hadist tersebut mengandung pengertian bahwa di antara manusia ada orang
yang segera dikabulkan doa’nya dan memperoleh apa yang diminta, Karena
Allah tidak suka mendengar suaranya. Demikian menurut sahabat Anas bin
Malik. Dan kontek ini pula ada riwayat yang mengatakan:
“Oleh sebab itu, seharusnya seorang hamba merasa takut, kalau hal itu terjadi
pada dirinya, karena sikapnya ketika berdo’a, tergesa-gesa minta segera
dikabulkan.
Terkadang ijabah (pengabulan doa) terkait erat dengan syarat-syarat yang tidak
diketahui oleh orang yang berdo’a. Sehingga ijabah menjadi tertunda, karena
tidak adanya syarat yang menyertainya. Yang demikian itu, seperti adanya
kondisi yang sangat terpaksa dan benar-benar dalam kesulitan.
2. INGATLAH, ALLAH SELALU MEMBERI YANG TERBAIK

"Aku (mungkin merasa telah) tekun berdoa dan berusaha untuk keberhasilan dan
kebahagiaan… aku sadar, ada kalanya beberapa niatku lambat terpenuhi dan
mungkin Allah akan menggantikan dengan yang lain, yang lebih baik... aku yakin
keberhasilan dan kebahagiaan itu akan jadi milikku walaupun mungkin dalam
bentuk dan waktu yang lain...

insyaAllah....innallaha ma'ana

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui" (QS. Al Baqarah : 216)

semoga kisah ini dapat 'merawat' hati2 yang sedang sedih dan kecewa.
BarokaLLAHu fikumm... ^^

***

Seorang lelaki berdoa kepada Allah SWT agar diberikan bunga dan kupu-kupu
Namun Allah SWT memberikannya kaktus dan ulat

Lelaki ini sedih, tidak mengerti kenapa pemberian-Nya berbeda dengan apa-apa
yang dia minta

Kemudian dia berfikir : "Allah SWT kan mempunyai banyak umat yang harus
diurus..."

Dan dia memutuskan untuk tidak mempersoalkannya doanya lagi

Setelah beberapa lama, lelaki ini memikirkan kembali doanya yang telah lama
dilupakannya
Lelaki ini amat terperanjat ketika melihat dari pohon kaktus yang buruk dan
berduri itu telah tumbuh bunga yang sangat cantik

Dan dari ulat yang terselubung, telah berubah menjadi kupu-kupu yang tidak
kalah cantik

Allah SWT selalu melakukan semua perkara dengan benar !

Cara Allah SWT selalu cara yang terbaik, walaupun kelihatannya semuanya
salah

Jika anda memohon sesuatu dan menerima yang lain dari Allah SWT,
Percayalah, Yakinlah bahwa Allah SWT senantiasa memberikan apa yang anda
pinta pada waktu yang tepat

Apa yang anda pinta … tidak selalu apa yang dibutuhkan !

Allah SWT tidak pernah gagal memenuhi permintaan hamba-Nya, teruslah
berdoa kepada-Nya tanpa ragu dan mengeluh

Duri hari ini … adalah bunga hari esok !

Allah SWT memberikan pilihan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan
ketentuan kepada-Nya.

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa dengan
membaca: "Ya Allah, kepada-Mulah aku berserah diri dan kepada-Mulah aku
beriman, terhadap-Mu aku bertawakkal dan kepada-Mu aku kembali serta
dengan (pertolongan) Engkau aku berperang. Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau, agar Engkau
tidak menyesatkan aku, Engkaulah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati
sedang jin dan manusia semuanya akan mati" (Shahih Muslim No.4894)

“Senantiasa seseorang itu meminta (kepada makhluk) sampai dia bertemu Allah
ta’ala (pada hari kiamat) dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun pada
wajahnya.” (HR. Al Bukhari, 3/338- Fathul Bari dan Muslim, no. 1040)

Dari Annas ra. ia berkata, “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah
berfirman , `Hai anak adam, selama kamu berdoa dan menggantungkan harapan
kepada-Ku pasti Aku ampuni semua dosa yang telah kamu perbuat dan Aku tidak
perduli betapapun banyaknya. Hai anak adam, andaikan dosa-dosamu bagaikan
awan dilangit kemudian kamu memohon ampun kepada-Ku pasti Aku
mengampunimu dan Aku tidak perduli berapapun banyaknya. Hai anak adam
andaikan kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa sebanyak isi
bumi kemudian kamu menghadap-Ku sedangkan kamu tidak menyekutukan Aku
maka Aku akan menghampirimu sebanyak isi bumi pula.” (HR. Tirmidzi, Hadist
Hasan)

Note : Dari teman saya "Bayu Hendra K" :
sembigadenam

3. BERSUKUR DALAM SEGALA HAL

Bersyukurlah dalam segala hal, karena semua indah pada
waktunya....

Pada jaman dahulu, di Negeri China kuno...., hiduplah
seorang saudagar, mempunyai seorang anak lelaki,
peternakan, dan perkebunan yang luas. Mereka menjalani
segalanya dengan baik, dan bersyukur atas segala yang
telah mereka terima senantiasa.

Pada suatu hari, masuklah seekor kuda liar (tanpa pemilik) ke dalam kandang
milik saudagar tersebut. Melihat hal tersebut, tetangga saudagar mengatakan
"sungguh amat beruntung karena Tuan mendapatkan seekor kuda tanpa harus
bersusah payah membeli atau menangkapnya". Mendengar hal tersebut Sang
Saudagar berkata "Terima kasih, semua itu memang suatu berkat, tetapi semua
itu pasti ada hikmahnya."

Setelah kuda dirasa telah cukup jinak, Putra Sang Saudagar mencoba
menungganginya, namun malang, kuda tersebut memberontak dan membuat
Putra Sang Saudagar tersebut terjatuh yang membuat kaki Putra Sang Saudagar
tersebut patah. Hal ini membuat tetangga saudagar itu mengatakan "Betapa
malang nasib Putra Tuan". Sang Saudagar itu menjawab, "Terima kasih atas
perhatiannya, ini merupakan suatu kecelakaan, namun semua ini pasti ada
hikmah dan bersyukurlah senantiasa".

Mungkin dapat dibayangkan kesusahan yang dihadapi Putra Sang Saudagar
tersebut, namun Sang Saudagar tersebut tetap bersyukur, karena percaya akan
ada hikmah dan berkat yang didapatkan dari semua kejadian.

Selang beberapa tahun, terjadilah peperangan hebat, seluruh lelaki muda yang
berbadan sehat dan tidak cacat, wajib mengikuti program wajib militer untuk
perang. Putra Sang Saudagar tersebut dapat selamat dari peperangan tersebut,
karena kecacatan kakinya.

Setiap kejadian, baik atau buruk menurut kita mengandung hikmah mendalam
yang ingin disampaikan oleh Allah Swt.

4. BERBAGI SUMBER KEBAHAGIAAN

Sebuah perbuatan untuk menyenangkan dan membahagiakan orang lain
merupakan sebuah hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan. Tidak
peduli sebesar atau sekecil apapun hal yang Anda lakukan, selama itu
dilakukan dengan niat yang tulus.

Mengenai point yang satu ini saya ingin berbagi kepada Anda tentang sebuah
kisah menarik yang pernah saya baca, yang mudah-mudahan bisa menjadi
sumber inspirasi bagi kita untuk senantiasa berbagi.

Alkisah, ada seorang anak kecil yang baru saja
ditinggal mati oleh ayahnya. Karena tidak ada
lagi yang suka memberi dia jajan, iapun
diacuhkan oleh teman-temannya. Anak kecil itu
berusaha untuk meminta belas kasihan kepada
warung-warung tetangganya, bukannya belas kasihan yang ia dapatkan,
melainkan hardikan dan usiran.

Suatu hari, bertemulah ia dengan tukang gorengan. Agar menarik perhatian, anak
kecil itu bergaya. Sambil berdiri di hadapan tukang gorengan, ia angkat kaki
sebelah kirinya lalu ditempelkan ke kaki kanannya, sambil menggigit jari tangan
kanannya. Si tukang gorengan hanya memandang sekilas dan membiarkan saja.

Hari pertama, iapun dicuekin saja. Demikian pula hari kedua dan ketiga. Namun,
anak kecil itu tidak putus asa, tetap dengan gaya yang sama. Akhirnya pada hari
keempat, karena merasa iba dan kasihan, si tukang gorengan itupun memberikan
buntut singkong, sisa-sisa potongan gorengan singkong, yang rasanyapun pahit.

Betapa senangnya anak kecil itu. Dengan mata berbinar penuh bahagia, iapun
memegang buntut singkong itu dengan kedua tangannya, seolah-olah terlihat
seperti satu singkong goreng penuh. Ia berlari mengejar teman-temannya, sambil
mengacung-ngacungkan buntut singkong, menunjukkan bahwa ia kini punya
jajanan.

24 tahun kemudian


Suatu hari, ketika sedang asyik ngaduk-ngaduk gorengannya, tiba-tiba si tukang
gorengan itu didatangi oleh seorang pemuda.

“Emm... ternyata tidak ada yang berubah. Pikulan dan gerobak gorengannya,
masih seperti dulu,” gumam pemuda itu.

“Mang, masih kenal sama Saya ga?!” tanya pemuda itu.

Si tukang gorengan hanya menggeleng bengong dan bingung

“Coba ingat-ingat Mang. Masih ingat Saya ga?!” kata pemuda itu penasaran.
“Aduh, siapa ya Den! Amang mah, gak tahu.” Jawab tukang gorengan itu polos.

Akhirnya, pemuda itupun bergaya persis seperti saat dia meminta dikasihani
tukang gorengan.

“Oh. Iya...ya... Amang ingat sekarang. Aden yang waktu itu, masih kecil, bergaya
seperti itu di depan Amang, selama empat hari berturut-turut. Awalnya Amang
cuekin. Karena

Amang kasihan, akhirnya Amang kasih buntut singkong.” Jawab tukang gorengan
itu.

“Ya betul, Mang. Waktu itu, Saya sungguh senang dan bahagia sekali. Dengan
buntut singkong itu, akhirnya Saya diterima lagi oleh teman-teman Saya.” Jawab
pemuda itu.

“Karena hanya yang punya jajanan saja yang boleh bergabung dan bermain
dengan
teman-teman Saya.” Lanjutnya.

“Wah, Den. Gak usah disebut-sebut. Amang jadi malu. Karena hanya memberi
Aden buntut singkong.” Jawab tukang gorengan itu tersipu.

“Sebagai rasa terima kasih Saya atas kebaikan Amang. Bagaimana kalau Amang
Saya ajak umroh!”.

“Hah... yang bener Den. Jangan main-main?!” Ujar tukang gorengan itu kaget.

“Iya Mang. Saya serius. Saya ajak Amang untuk umroh ke tanah suci.” Jawab
pemuda itu meyakinkan.

Tak kuasa menahan haru, sambil berlinang air mata, dipeluknya erat-erat
pemuda itu.

Sambil berkata, “terima kasih Den! ...terima kasih ...”

“Berterima kasihlah kepada Allah, Mang…. Allah menakdirkan Saya, untuk
membalas kebaikan yang telah Amang lakukan 24 tahun yang lalu.” Jawab
pemuda itu, sambil memeluk erat tukang gorengan itu penuh haru.

Janji Allah Pasti

Subhanallah … Allahu Akbar ... There’s not impossible in the world. Sungguh
kisah kemanusiaan yang sangat menyentuh. Ternyata Allah SWT tidak akan
membiarkan berlalu begitu saja, kebaikan yang telah dilakukan oleh hambahamba-Nya,

siapapun dan di manapun, sekecil dan sesederhana apapun.
Melainkan Ia akan membalasnya dengan yang setimpal, bahkan berlipat,
berganda dan tak terduga. Sesuai Firman Allah SWT dalam Qs. Al Zalzalah: 7-8

* Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat balasannya.
* Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat balasannya pula.

(Kisah nyata, disadur dari Buku Miracle Giving, karya Ustadz Yusuf Mansyur)

Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam berbagi
terhadap sesama, sehingga tidak ada lagi yang merasa tidak bahagia hidup
didunia ini karena ia merasa tidak ada yang memperhatikannya.

***









Kesimpulan :

Jadi, jika dikaji kembali. Maka rumus canggih yang saya maksud bukanlah
jaminan bagi Anda untuk menjadi orang kaya, orang yang sukses, orang yang
berhasil. Tetapi, menjadikan Anda sebagai orang yang berbahagia, dengan
kehidupannya yang serba Indah dengan cara :

- BERDOA
- INGAT, BAHWA ALLAH SWT SELALU MEMBERI YANG TERBAIK
- BERSYUKUR ATAS SEGALA HAL
- BERBAGI SUMBER KEBAHAGIAAN.

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar